Brilio.net - Media sosial adalah wadah mengekspresikan pandangan tentang apapun. Akan tetapi tetap ada batasan yang harus diperhatikan. Pepatah lama 'mulutmu harimaumu' kini telah berubah menjadi 'jempolmu harimaumu'.

Artinya, cuitan bisa membahayakan diri sendiri. Beberapa orang dilaporkan dan menjadi tersangka gara-gara cuitan. Tapi, lebih fatal lagi adalah harus kehilangan pekerjaan. Misalnya adalah beberapa orang berikut ini.

1. Nikita Mirzani.

Cuitan Menghilangkan Pekerjaan   2017 google.com

foto: kapanlagi.com

Wanita yang akrab dipanggil Niki ini dilaporkan atas cuitan palsu menghina Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Akibatnya, Niki diputus kontrak oleh empat program stasiun televisi. Beberapa pihak yang melaporkan Nikita antara lain Pemuda Anti-Komunis (Gepak), Aliansi Advokat Islam NKRI , Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia.

Nikita pun memperkarakan dua akun media sosial yang dianggap pertama kali menyebarkan tweet palsu ini yaitu Instagram @PKI_Terkutuk65 dan akun Facebook Aria Dwiatmo.

Cuitan tersebut berbunyi, "Film G30S/PKI kurang seru, Seharusnya Panglima Gatot juga dimasukkan ke Lubang Buaya pasti seru."

2. Rizky Firdaus Wijaksana alias Uus.

Cuitan Menghilangkan Pekerjaan   2017 google.com

foto: Twitter

Komika ini dituding menghina salah seorang ulama besar Tanah Air. Pasca cuitan tersebut ramai di media sosial, Uus mencuit lagi bahwa dirinya sudah tidak akan tampil di Inbox dan OVJ. Dia juga mengaku telah menjadi pengangguran.

3. Staf media Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Cuitan Menghilangkan Pekerjaan   2017 google.com

foto: merdeka.com

Twitter milik Menteri Pemuda dan Olahraga @imam_nahrawi pernah mengunggah cuitan, "#PON2016 punya tagline bagus ; Berjaya di Tanah Legenda. Kejarlah kejayaan dg jalan yg benar. Jangan Curang di Tanah Legenda" yang langsung mendapatkan banyak respons.

Namun ketika mengadakan jumpa pers, Imam menyampaikan permohonan maaf atas cuitan itu. Dia pun menjelaskan bahwa cuitan itu ditulis oleh staf khusus yang dipekerjakan untuk mengelola akun media sosialnya karena kesibukan yang padat sebagai menteri.

"Saya sudah pecat orangnya. Ada orang yang masuk ke akun saya, di-hack," kata Imam Nahrawi.