Brilio.net - Usia tua bukan jadi penghalang untuk bekerja. Masih banyak ditemukan orang yang usianya sudah terbilang tua, namun masih harus bekerja demi menyambung hidup. Apalagi mereka cari duit nggak cuma untuk diri sendiri. Tapi ada istri dan anak yang juga kebutuhannya mesti dipenuhi.

Belum lama ini, seorang pengguna Twitter membagikan kisah pilu seorang kakek penjual pulpen. Disebutkan oleh pemilik akun @cappuocinno kalau pria ini sudah cukup tua. Penjual pulpen itu sering menjajakan barang dagangannya di sekitaran Universitas Trisakti, Jakarta.

Pada foto yang diunggah, kakek ini membawa tempat seperti tas untuk menyimpan dagangannya. Di tas itu terlihat berjejer puluhan pulpen. Pulpen itu disusun berurutan sesuai dengan warnanya. Tampak wajah sang kakek terfoto sangat berharap kalau pulpen dagangannya untuk dibeli.

"kalo ada yang lewat univ trisakti dan sekitarnya, tolong dibeli dagangan kakeknya ini ya. beliau jualan pulpen, yang baris atas harganya 8rb, yang baris bawah harganya 5rb. setiap hari kakeknya gemeteran terus, kl ditanya 'kakek udah makan?' selalu jawab 'nanti gampang neng'," ujar pemilik akun yang menyebut namanya Refi, seperti brilio.net lansir dari unggahannya pada Rabu (4/9).

kakek penjual pulpen menyambung hidup pilu  Twitter/@cappuocinno

foto: Twitter/@cappuocinno

Refi menyebutkan kondisi kakek yang cukup memprihatinkan. Ia melihat kalau hampir setiap hari kakek penjual pulpen itu terlihat gemetaran. Belum diketahui pasti apa penyebabnya.

Disebutkan juga kalau kakek ini mulai berjualan dari pukul 09.00 hingga pukul 14.00. Harga pulpen yang dijualnya juga berkisar antara Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu saja.

Tidak hanya melarisi dagangan sang kakek, Refi juga sempat menawarkan bubur kepadanya. Namun dengan sangat rendah hati, penjual pulpen ini memberi saran kalau tidak perlu repot-repot memikirkan kondisinya. Asal dagangannya laku, kakek ini sudah sangat senang sekali.

"abis itu aku duduk sama kakeknya, aku ajak ngobrol banyak dan kakeknya seneng banget cerita2 gitu.. dan tadi aku dikasih pesan sm kakeknya, mau aku share ke kalian krn ini ngena banget," tambah Refi.

Cerita itu cukup menggugah perasaan warganet. Hingga kini, cuitan itu telah mendapat retweet sebanyak lebih dari 43 ribu kali. Tak cuma banjir doa, kakek ini juga mendapat banyak donasi dari warganet. Donasi yang Refi kumpulkan ini kabarnya sudah mencapai jutaan rupiah dan siap diberikan kepada sang kakek.

"Tolonggg rasanya ingin aku borong aja ya allah," kata akun @putungkutu.

"Yg begini selalu buat gw malu mau ngeluh juga," tulis akun @destroymoron.

"Gatau orang yg sama atau beda, tapi di UNJ juga ada. Mungkin kakeknya jualnya pindah pindah, dari satu kampus ke kampus lain," ungkap akun @ultramendung.