Brilio.net - Di era perkembangan teknologi seperti saat ini, perangkat digital dan segala fitur yang dimilikinya seolah membuat orang ketagihan. Banyak dari mereka yang tidak bisa hidup tanpa smartphone mereka. Terlebih, jika hal-hal yang disenangi mereka tersedia dalam ponsel pintar tersebut. Salah satu hal yang paling bikin kecanduan dalam sebuah smartphone adalah game online.

Ya, bermain game merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Bermain game diyakini dapat menghilangkan penat yang dirasakan usai dirundung kesibukan seharian. Bahkan, ada penelitian yang menyebutkan bahwa bermain game mampu membawa berbagai dampak positif. Misalnya kamu bisa menemukan teman baru dari berbagai daerah dan negara di dunia, melatih jiwa kompetitif hingga kreativitas.

Kendati demikian, bermain game secara berlebihan bisa membuatmu kecanduan dan mendatangkan dampak negatif. Tidak hanya dampak negatif untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Kecanduan game terkadang akan membuat kehidupan sosialmu jadi terganggu.

Belakangan, sebuah postingan istri tentang suaminya yang kecanduan game viral di media sosial. Dalam postingan tersebut, sang istri mengungkapkan bahwa sang suami tega meninggalkannya karena kecanduan pada game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG).

kecanduan PUBG  2019 berbagai sumber

foto: worldofbuzz.com

Sang istri, yang menjadi korban kecanduan PUBG tersebut merupakan seorang ibu yang tengah mengandung 4 bulan. Wanita tersebut mengungkapkan, seperti dikutip brilio.net dari worldofbuzz.com, Sabtu (9/2), awalnya sang suami mengenal game bertema battle royale tersebut dari sang adik. Sejak saat itu, dirinya terus bermain PUBG dan mulai sering berdebat dengan sang istri.

kecanduan PUBG  2019 berbagai sumber

foto: Facebook/Akhtar Syamir

Sang istri juga menyebutkan bahwa alasan utama mereka berdebat adalah karena suaminya terus-terusan bermain PUBG sepanjang malam. Karena hal tersebut, mereka akan berdebat di pagi harinya karena sang suami jadi sulit bangun.

"Sudah sebulan dia meninggalkan kami. Kami sekarang tidak punya pilihan selain menyemangati diri sendiri melalui kesulitan apa pun yang mungkin datang. Sebelum ia mulai bermain PUBG, kepribadiannya jauh lebih bisa ditoleransi. Namun, situasinya berangsur-angsur memburuk sejak pertama kali mulai memainkan permainan tersebut empat tahun lalu. Tolong doakan dia akan kembali ke keluarga kita," pungkas wanita tersbeut dalam curhatannya.