Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia setelah rombongan klub Persewangi Banyuwangi mengalami kecelakaan di Tol Probolinggo pada Kamis pagi, 12 Desember 2024. Dalam insiden ini, pelatih Syamsuddin Batola, yang juga merupakan legenda PSM Makassar, dilaporkan meninggal dunia. Selain itu, dua orang lainnya, termasuk sekretaris klub Ari Mustafa dan sopir bus Hari, dalam kondisi kritis.

Kecelakaan terjadi saat rombongan dalam perjalanan menuju acara Match Coordination Meeting (MCM) Liga 4 Asprov PSSI Jawa Timur. Menurut informasi awal, minibus yang membawa Batola kehilangan kendali karena sopir diduga mengantuk. Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka fisik tetapi juga duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan penggemar sepak bola nasional.

Kronologi Kecelakaan di Tol Probolinggo

Kecelakaan terjadi di Kilometer 842/200 Tol Pasuruan-Probolinggo sekitar pukul 05.30 WIB. Minibus yang membawa rombongan Persewangi melaju di jalur 1 menuju Leces. Namun, kondisi sopir yang diduga mengantuk membuat kendaraan kehilangan kendali dan menabrak sebuah bus di depannya, menyebabkan minibus berhenti di bahu jalan dalam kondisi rusak parah.

Menurut Kasat PJR Ditlantas Polda Jawa Timur, minibus tersebut dalam perjalanan menuju MCM Asprov PSSI Jatim, sebuah agenda penting dalam persiapan kompetisi Liga 4. Sekretaris ASKAB PSSI Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan, menyampaikan berita duka ini melalui media sosial, mengonfirmasi bahwa Batola meninggal dunia dan dua lainnya kritis.

Kondisi Korban

Syamsuddin Batola meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka serius. Sementara itu, sekretaris klub Ari Mustofa dan sopir Hari mengalami cedera parah dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif. Beberapa anggota rombongan lainnya selamat meskipun mengalami luka ringan. Kepergian Batola meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar klub Persewangi dan dunia sepak bola nasional.

Sosok Syamsuddin Batola

Syamsuddin Batola adalah sosok legendaris dalam dunia sepak bola Indonesia. Ia dikenal sebagai pemain dan pelatih yang berkontribusi besar bagi klub-klub besar seperti Pelita Jaya dan PSM Makassar, di mana ia membawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000.

Setelah pensiun, Batola melanjutkan kariernya sebagai pelatih dan menjadi Direktur Teknik Akademi PSM serta pelatih Persewangi Banyuwangi. Dedikasinya dalam pembinaan pemain muda membuatnya dihormati di dunia sepak bola Indonesia.

Respons dari Komunitas Sepak Bola

Kabar duka ini mendapat perhatian luas dari komunitas sepak bola, baik nasional maupun lokal. Klub-klub besar seperti PSM Makassar dan komunitas sepak bola Jawa Timur menyampaikan belasungkawa.

Media Officer PSM Makassar menyebut kepergian Batola sebagai kehilangan besar bagi klub dan sepak bola Indonesia. Persewangi Banyuwangi juga mengadakan doa bersama untuk almarhum dan keluarga korban lainnya.

Upaya Kepolisian

Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada faktor kelelahan sopir yang menyebabkan kehilangan konsentrasi. Kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan sebagai barang bukti, dan pihak kepolisian sedang mendalami laporan saksi serta rekaman CCTV untuk memperjelas kronologi kejadian.