Rahmat hanya tinggal bersama ayah dan kakaknya. Ibunya sudah lebih dulu dipanggil yang Maha Kuasa. Bersama kakaknya, Rahmat berjuang merawat ayahnya yang sudah bertahun lamanya terbaring lemah. Bocah kelas 6 SD ini juga berjuang memenuhi kebutuhan biaya pengobatan sang ayah dengan bekerja seadanya atau serabutan.
"Berbekal uang dari hasil upah "tarek pukat" yg tidak seberapa, ia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya dan sekolah kakak satunya..ibunya sudah duluan menghadap sang Ilahi,maka sekarang ia dan kakaknya harus siap merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun," tulis akun tersebut.
Atas kebaikan hati orang sekitar, Rahmat mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 1 juta untuk pegangan kebutuhan pengobatan ayahnya. Harapannya, pemerintah setempat bisa melihat kejadian ini dan memberikan bantuan pada Rahmat dan keluarganya.
Kisah menyayat hati ini pun membuat banyak orang tersentuh. Anak yang harusnya bisa menikmati hari-harinya bersama teman, bermain, dan belajar namun harus mengemban beban berat merawat, serta menjadi tulang punggung keluarga.
"Alhamdulillah....masih ada orang yang peduli Semoga menjadi amal ibadah," kata @Nyak Rijalnur
"Masya Allah sungguh anak berbakti kepada ortu," ujar @ Ihsan Wahyudi
"Sebuah kemuliaan yg luar biasa, itu hakikat kehidupan Bang Azmi Murtala, tdk blh ada sekat wilayah teritorial dlm suatu kebaikan," dari akun @Mandes Daka
Recommended By Editor
- Aksi murid berikan hadiah sederhana untuk sang guru, bukti kebahagiaan tak harus mahal
- Aksi driver ojek online rawat penumpangnya yang lansia tanpa minta biaya, bikin hati terenyuh
- Kisah haru bocah SD asal NTT girang dapat hadiah mobil remote usai raih juara dunia lomba matematika
- Momen seorang jamaah rekam ka'bah pakai ponsel jadul, ekspresi bahagianya bikin haru
- Dulu terbengkalai, begini 7 penampakan rumah Tiko selesai dicat ulang bak istana
- Warganet ini perlihatkan bumbu rawon usai 8 bulan disimpan, kisah di baliknya bikin nyesek