Brilio.net - Sudah menjadi tanggung jawab seorang guru untuk mendidik muridnya. Selama kegiatan belajar mengajar itulah, tumbuh kedekatan emosional antara guru dan murid. Banyak pula kisah-kisah mengesankan antara guru dan murid. Seperti kisah salah seorang guru bernama Muhammad Nazmi.

Guru sekolah dasar asal Malaysia ini tak segan menjual koleksi kesayangannya hanya untuk membuat murid-muridnya tersenyum. Dilansir brilio.net dari World of Buzz pada Kamis (25/11), Nazmi menceritakan bagaimana ia memutuskan untuk menjual koleksi action figurenya senilai RM2.000 (atau setara Rp6,9 juta) untuk membeli hadiah perpisahan pada muridnya.

<img style=

foto: worldofbuzz.com

Nazmi mengaku sedih karena di masa pandemi ini, sulit untuk bertemu dan berpamitan pada muridnya. Karena itulah, Nazmi mengatakan bahwa ia ingin semua muridnya bisa mendapatkan hadiah tersebut, sebelum ia dipindahtugaskan di tempat lain.

"Karena pandemi, para guru tidak dapat melihat siswanya. Sangat menyedihkan ketika harus dipindahkan di saat seperti ini," katanya bercerita.

Karena membutuhkan tambahan uang, guru ini pun rela menjual koleksi action figure miliknya di Facebook. Tak disangka, ada alumni sekolah tersebut yang membeli semua action figur Nazmi.

<img style=

foto: worldofbuzz.com

"Unggahan saya mendapat perhatian dari YB Baru Bian. Kebetulan, ia dahulu merupakan salah satu siswa di SK Long Sukang tempat saya mengajar. Ia menghubungi saya dan memutuskan untuk membeli semua action figurenya," lanjut Nazmi.

Diketahui, sekolah yang akan ditinggalkan Nazmi ini berlokasi di pedalaman. Karena itulah Nazmi berniat untuk memberikan hadiah berupa alat tulis yang belum banyak dimiliki oleh muridnya, seperti notes, buku, map kecil, dan masih banyak lagi. Semua hadiah itu dibungkus dengan cantik.

"Saat memberikan hadiah, saya menyadari bahwa anak-anak murid saya tidak pernah memiliki barang-barang semacam itu," kata Nazmi.

<img style=

foto: worldofbuzz.com

Lebih lanjut, Nazmi pun mengatakan bahwa kesukaan atas koleksi action figure miliknya ini tidak sebanding dengan kebahagiaannya melihat para muridnya tersenyum. Ia lega setelah membagikan hadiah perpisahan tersebut.

"Namun apa yang lebih penting daripada melihat mereka tersenyum? Mereka itu murid di daerah pedalaman. Guru merupakan sosok yang berarti bagi mereka. Jadi, melihat mereka tersenyum untuk terakhir kalinya sebelum saya pergi sangat berarti dan tak ternilai harganya," pungkasnya.