Brilio.net - Hampir semu orang sepakat, kalau masa pandemi ini membuat sektor pendidikan jadi terganggu. Tak ada lagi tatap muka di kelas, kegiatan belajar mengajar kini dilakukan secara daring. Perubahan tersebut pun terjadi di seluruh dunia.
Meski terkesan mudah, karena bisa dilakukan dari rumah. Nyatanya, kegiatan belajar secara daring ini juga banyak menimbulkan kendala. Tak hanya dirasakan para murid, kendala tersebut juga menghampiri para guru.
Tak mau hanya sebatas memberi tugas, nggak sedikit guru yang tetap berusaha memberikan materi secara langsung dengan membuka kelas online. Namun sayangnya, nggak selamanya niat baik sang guru diterima antusias oleh para murid.
Hal serupa baru-baru ini dialami oleh seorang guru dari Malaysia. Niat hati ingin menjelaskan materi secara langsung, kelas online yang sudah ia jadwalkan justru tak dihadiri satu pun muridnya.
Momen sedih tersebut dibagikan oleh akun Twitter @skinles, yang tak lain merupakan putrinya. Melalui cuitannya, ia bercerita jika sang ayah sudah menunggu sejak 08.30 - 09.00 pagi. Namun selama 30 menit waktu berjalan, tak ada satu murid pun bergabung.
"Kasihan Abi, dia buat kelas (tapi) murid-muridnya tak seorang pun yang masuk. Sampai Abi terpaksa menelepon mereka satu per satu," tulisnya seperti dikutip brilio.net, Jumat (27/11).
Nuha yang merupakan nama pemilik akun tersebut juga memperlihatkan potret di mana sang ayah begitu setia menunggu murid-muridnya bergabung. Guru tersebut menatap kamera laptop yang disambungkan ke TV dengan mengenakan busana warna biru.
foto: Twitter/@skinles
Saat menelepon para muridnya, berbagai alasan pun ia terima. Tak hanya itu, bahkan ada yang tak merespons hingga sengaja mematikan teleponnya saat dihubungi. Melihat situasi yang dialami sang ayah, Nuha pun tak kuasa meneteskan air mata.
Mengobati kekecewaan sang ayah, Nuha kemudian memutuskan bergabung di kelas online sang ayah. Hal tersebut dilakukan untuk menyenangkan sang ayah agar tak lagi bersedih dengan sikap murid-muridnya.
foto: Twitter/@skinles
"Aku akan menyenangkan abi. Aku yang gabung ke kelas abi. Kelihatan abi senyum dikit," katanya.
Nuha juga menceritakan bagaimana sang ayah begitu semangat mempersiapkan kelas online-nya. Sebelum kelas dimulai, sang ayah memintanya untuk mengajarkan bagaimana cara membuat kelas online dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet.
Kisah sang ayah yang bikin nyesek tersebut pun mendapat banyak respons warganet. Bahkan beberapa pengguna Twitter ada yang sengaja bergabung ke kelas online sang ayah. Diposting pada Rabu (25/11), cuitannya tersebut menjadi viral.
Kesiannya abi, dia buat class budak budak dia sorang pun tak masuk. Sampai abi nak kena call sorang sorang, tu pun diaorang tak angkat. diaorang tahu abi akan call diaorang kalau waktu hari ada class then diaorang mati kan fon
— Nuha (@skinleas) November 25, 2020
Hingga kini, cuitan tersebut sudah mendapat 15,9 retweet, 32,3 ribu likes dan ribuan komentar. Nuha juga mengungkapkan, setelah cuitannya tersebut ia banyak dihubungi oleh wartawan yang ingin mengangkat cerita sang ayah.
"Aku benar-benar merasa ingin menangis saat melihatnya. Meskipun guru banyak berbicara dan menjelaskan meski kami tidak paham serta tak tahu kalau kelas itu buat mengantuk, saya juga megerti itu. Tolong hormati mereka," tulis komentar @paijaa__.
"Saya mau matikan kamera saja harus berpikir 2 3 kali. Ini bahkan tak bertemu langsung saja sudah begini. Setidaknya berikan usaha sebagai murid dengan bergabung saja," timpal @_hemuprinciple.
"Saya masuk Google Meet telat dua menit saja sudah gelisah. Hmmm semoga adik-adik ini semua bisa tetap bahagia sampai tamat ya," imbuh @thefarihaamin.
"Tolong share link, aku mau bergabung!" komentar @ieydazmn.
Recommended By Editor
- Viral ujian online dengan mata tertutup, bikin warganet tepuk jidat
- 3 Bulan sekolah online, guru & siswa ini baru sadar berbeda sekolah
- Viral guru doakan murid meninggal, ini komentar kesal Inul Daratista
- Cerita guru kompak belikan murid HP untuk sekolah online, bikin salut
- Viral potret sekolah yang lama tak terpakai, penuh jangkrik