Brilio.net - Kasih sayang tak terhingga tidak hanya diberikan orang tua kepada anak. Sebaliknya, cinta anak kepada orang tua pun sama besarnya. Seperti yang kita ketahui, ayah dan ibu merupakan orang terdekat dalam kehidupan anaknya. Berbakti kepada mereka adalah suatu tindakan yang terpuji.

Memberikan kasih sayang kepada orangtua serta merawatnya merupakan hal terindah yang dapat dilakukan setiap anak. Hal inilah yang dilakukan oleh seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama Babil. Babil, anak laki-laki di Provinsi Sulawesi Selatan ini begitu setia dan sabar ketika mendampingi dan merawat kedua orangtuanya yang sedang dalam kondisi sakit.

Dikutip brilio.net dari akun Instagram @dunia_kaumhawa, Kamis (4/6), diketahui ayah Babil, Karannuang Dg Sunggu (45) menderita penyakit strok dan sang ibu, Kamaluddin Dg. Beta (39) mengidap penyakit alergi tulang. Penyakit tersebut membuat ibu Babil juga tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya.

Bahkan diketahui ibu Babil telah menderita penyakit tersebut sejak Babil masih berusia 4 tahun.

"Ibu sakit sejak Babil umur 4 tahun. Saya sudah beberapa kali berobat tetapi tak kunjung membaik," ujar sang ibu.

Sementara penyakit strok yang menyerang ayah Babil membuat dirinya lumpuh hingga tidak bisa berbicara. Kondisi inilah yang membuat sang ayah tidak dapat bekerja kembali untuk menghidupi keluarga.

View this post on Instagram

Kisah mengharukan datang dari seorang anak usia 12 tahun, Babil merawat kedua orang tuanya karena menderita lumpuh yang beralamat di Desa Topejawa, Takalar. . Kedua orang tuanya Karannuang Dg. Sunggu (45) mengidap penyakit alergi tulang sedangkan bapak Babil, Kamaluddin Dg. Beta (39) menderita stroke sehingga sudah tidak bisa jalan. . Dg Sunggu menderita penyakitnya sekitar delapan tahun dan Dg Beta kurang lebih enam bulan. penyakit stroke yang diderita Dg. Beta membuat tidak bisa bekerja lagi dan belum memeriksakan diri ke rumah sakit lantaran tidak ada yang menjaga. . Anak seusia Babil yang harusnya bermain kini menjadi tulang punggung keluarganya. Babil juga mengurusi keperluan orang tuanya mulai dari memasak, cuci baju, memandikan hingga orang tuanya buang air besar, Babil sendiri yang membersihkan. . Keluarga Babil hanya mengharap belas kasihan dari tetangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu sakit sejak Babil umur 4 tahun, saya sudah beberapa kali berobat tetapi tak kunjung membaik. ungkap Dg Sunggu, Senin 1 Juni 2020. . Lebih lanjut, Babil yang baru akan beranjak ke Sekolah Menangah Pertama (SMP) ini kesehariannya saat sebelum libur harus bangun subuh untuk memasak dan memberi makan keluarganya sebelum berangkat sekolah. . Artikel : Takalarinfo.com Video : Fenny Frans . . Tolong tag seseorang ya gengs . . Semoga yang Like & Komentar senantiasa dikaruniai kebahagiaan dan keberkahan.. Aamiin . . . Simak postingan kami yang lain ya .. . . Follow @dunia_kaumhawa . . Tekan Like Tinggalkan komentar Dan share ke semuanya . Credit @makassar_iinfo #pejuangnafkah #baimwong #raffinagita1717 #kisahinspiratif #kangenayah #ppmurah #yogyakarta #viral #videoviral #newnormal #ayahkupahlawanku #videokebaikan #pejuangnafkah #suamihebat #jogjahits #ppmurahbanget #ayahhebat #videobaper #pptermurah #trending #ppmurah #videobaper #ayahkupahlawanku #pedulikasih #dirumahaja #zonainspirasiwanita #dunia_kaumhawa

A post shared by _ (@dunia_kaumhawa) on

Kondisi orangtuanya inilah yang membuat Babil harus rela berada di dalam rumah dan tetap setia merawat ayah dan ibunya. Babil juga harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seorang diri. Mulai memasak, mencuci baju, hingga mengurusi keperluan ayah dan ibunya.

Babil tak pernah mengeluh sedikit pun. Padahal aktivitas sehari-hari Babil juga tak kalah padat mengingat ia masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Setiap pagi setelah salat subuh, Babil mempersiapkan keperluan orangtuanya sebelum berangkat sekolah.

Keluarga Babil yang hidup dengan segala keterbatasan ini diketahui tinggal di Desa Topejawa, Takalar. Untuk kebutuhan hidup dan makan sehari-hari, keluarga Babil mendapat uluran tangan dari warga sekitar.

Tabah dalam menghadapi cobaan di usianya yang masih belia, Babil tampaknya memiliki satu harapan dan doa di dalam hatinya. Babil hanya ingin agar orangtuanya dapat sembuh kembali seperti semula.

"Saya ingin orangtua saya sembuh," ungkap Babil.