Brilio.net - Di zaman modern seperti sekarang, rasisme dan diskriminasi masih menjadi masalah yang dihadapi banyak orang. Kasusnya pun sangat beragam. Bahkan di Indonesia sendiri, isu rasisme masih begitu kental terasa dan kerap disandingkan dengan isu agama.

Kisah berikut ini mungkin bisa jadi contoh konkretnya. Dalam sebuah momen, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan putrinya sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit. Di samping mereka, duduk seorang pria. Namun sang ibu pun menjauhkan putrinya dari pria itu hanya karena penampilannya yang berbeda.

Film Jafar  2016 brilio.net

Saat dokter memanggil mereka, pria yang tak diketahui identitasnya itu ternyata ikut masuk ke ruangan. Mereka pun dibuat terkejut mendengar penjelasan dokter bahwa pria itu adalah orang yang berjasa terhadap kesembuhan putrinya dengan menjadi pendonor sumsum tulang.

Mendengar penjelasan sang dokter, sepasang suami istri itu dibuat terdiam. Sudah seharusnya kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya saja. Apalagi jika itu karena masalah perbedaan warna kulit, suku, ras, atau agama.

Kisah tersebut mungkin hanyalah fiktif dari sebuah film berjudul, Jafar karya Nancy Spetsioti yang terinspirasi kasus rasisme dan diskriminasi di Mesir. Namun jika berkaca dari kisah ini, sudah sepantasnya kita tidak meremehkan seseorang hanya karena ia berbeda dengan kita.

Film Jafar  2016 brilio.net

Masalah suku, ras, agama bukanlah alasan bagi kita untuk membenci satu sama lain. Yang terpenting adalah seberapa besar manfaat kita terhadap sesama, atau bahkan bangsa dan negara.

Berikut filmnya: