Brilio.net - Kisah hidup seseorang memang tidak bisa ditebak. Awal kehidupan yang sangat bahagia pun bisa berubah seketika saat cobaan itu datang. Kurang lebih begitulah kehidupan yang dijalani oleh Isabel (26), wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.

Cerita berawal dari kehidupan bahagia Isabel bersama keluarganya. Semuanya baik-baik saja sampai Isabel menginjak kelas 2 SD saat ayahnya meninggal dunia. Kehidupannya berubah setelah itu terjadi apalagi saat ibunya membawa mereka pindah ke Jogja karena menikah lagi.

Ayah tiri Isabel memang lelaki yang baik, namun sayangnya saudara tirinya sangat tidak menyukai kehadiran mereka. Sehingga segala hal yang dilakukan Isabel dan keluarganya selalu dipersulit.

Namun anehnya, setelah tinggal dengan ayah tirinya tersebut Isabel merasa ada yang berubah dari dirinya. Wanita yang juga seorang novelis tersebut merasa bahwa dirinya bisa melihat hal-hal yang tak bisa dilihat oleh orang awam pada umumnya. Dia bisa merasakan aura jahat yang hendak menyerang keluarganya.

"Saya nggak tahu ya, tiba-tiba saya merasa seperti indigo yang bisa melihat kejadian-kejadian tertentu. Dari situ saya bisa tahu bahwa ternyata anak-anak dari ayah tiri saya tersebut main dukun. Mereka mengirim santet kepada kami, yang kena bergantian mulai dari saya, saudara kembar saya, kakak, dan mama saya," ujar Isabel kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Jumat (11/3)

Isabel tidak mengerti kenapa saudara tirinya begitu membenci keluarganya. Mereka juga menuduh bahwa ibu Isabel hendak menguasai harta ayah mereka. Padahal menurut pengakuan Isabel, di masa lalu ayah tirinya yang sekarang pernah ditolong oleh ayah kandungnya. Saat itu ayah tirinya pernah meminta pinjaman berupa tanah yang akan diberikan kepada anak pertamanya.

"Terus anehnya lagi, setiap menjelang ulangtahun saya pada 10 Februari, selalu ada orang-orang yang meninggal. Saya nggak tahu itu tumbal atau apa. Pernah ada kejadian seperti ini, anak pertama ayah tiri saya meninggal pada 7 Februari tapi ketahuan baru 10 Februari pas ulangtahun saya. Tapi sebelumnya tanggal 7 itu saya sudah mendapat penglihatan, yaitu sebuah peti putih yang didalamnya terdapat jasad yang sudah mulai membusuk," katanya lagi.

Puncaknya kejadian adalah saat meninggalnya ibunda Isabel pada 7 Mei 2014 yang lalu. Saat menjelang sakaratul maut Isabel bisa merasakan bahwa ibunya belum mau meninggalkan dunia ini namun seperti dipaksa untuk dicabut nyawanya. Saat itulah Isabel menduga bahwa ibunya telah dikontrak mati oleh dukun dari saudara-saudara tirinya. Bahkan pada saat pemakaman pun mereka tampak bahagia dan mengenakan pakaian berwarna merah yang menandakan suka cita.

Setelah kematian ibunya, Isabel memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut dan memilih merantau ke Semarang. Hidup di Semarang pun dijalaninya dengan cobaan, dirinya bahkan pernah dituduh hendak merebut suami sepupunya sendiri dan diusir dari rumah budenya, tempat ia menumpang selama ini. Setelah pergi dari Jogja pun ternyata saudara tirinya masih merecoki hidup Isabel. Saat Isabel bertemu dengan lelaki pujaan hatinya dan melangsungkan pernikahan, segala kado dan uang sumbangan pun diambil oleh saudara tirinya.

"Saat ini saya sudah tinggal bersama suami saya, perlakuan mereka yang begitu kejam memang tidak akan saya balas dan saya ikhlaskan. Walau begitu sampai saat ini saya masih belum tahu apakah dapat memaafkan perbuatan mereka atau tidak," pungkasnya.

Cerita ini disampaikan oleh Isabel melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!