Brilio.net - Pandemi virus corona tidak hanya soal krisis kesehatan. Namun juga memberikan dampak krisis ekonomi. Akibat kebijakan physical distancing membuat aktivitas ekonomi melambat. Mencari pendapatan di tengan pandemi corona seperti ini pun begitu sulit.
Seperti halnya dialami seorang ayah di Batang bernama Ason Sopian. Ia adalah Bapak Ason Sopian, seorang kepala keluarga yang memiliki lima anak yang masih kecil-kecil.
Sulitnya mencari pemasukan saat pandemi corona membuat dia putar otak agar keluarganya tak kelaparan. Ia pun menjual ponsel miliknya agar mendapatkan beras.
Kisah miris ini diceritakan oleh Yuhendri Ajo Tanjuang, relawan yang aktif membantu orang-orang tidak mampu di tengah pandemi corona. Ia bercerita tentang kisahnya saat membantu seorang bapak di Batam. Ia membagikan kisahnya itu melalui akun Instagram-nya @yuhendri_ajo_tanjuang.
Ajo Tanjuang mendapatkan kabar dari salah seorang RW di daerah Kav. Kamboja. Ia menceritakan seorang bapak yang hendak menjual HP rusaknya hanya untuk membeli satu kilogram beras untuk anak dan istrinya dirumah yang belum makan. HP tersebut dihargai Rp 10.000 dan menawarkan kepada tetangganya satu persatu.
Ketika menjumpai Ason Sopian, Ajo Tanjuang menuturkan bahwa memang benar Bapak Ason Sopian berkeliling rumah untuk jual HP rusak miliknya karena bekal makan untuk sekeluarga sudah tidak ada lagi.
Bapak Ason Sopian sendiri sudah tidak bekerja lagi selama pandemi corona. Sedangkan istrinya yang bekerja di tempat produksi tempe hanya gajinya hanya 1 juta perbulan.
Tentu itu tidak cukup untuk menghidupi keluarganya di rumah. Selain itu kelima anak Ason Sopian juga tidak bisa bersekolah.
foto: Instagram/@yuhendri_ajo_tanjuang
"Anak anak pak Ason Sopian tidak seorangpun yang sekolah, lantaran tak ada biaya untuk menyekolahkan anak anaknya," tulis Ajo Tanjuang pada postingan Instagramnya.
Lebih menyedihkan lagi saat tahu bahwa anak dari Bapak Ason Sopian ada yang menderita cacat mental, "Dan salah seorang anaknya umur 3th mengalami Cacat mental akibat lahir prematur," lanjut Ajo Tanjuang.
Ajo Tanjuang yang bergabung dalam komunitas Batam Lawan Corona, yaitu komunitas yang aktif membantu orang-orang tidak mampu kemudian mendatangi Bapak Ason untuk memberikan bantuan dari Donatur agar bisa melewati kesulitannya di tengah pandemi corona.
"Kehidupan yang sangat miris menyayat hati nurani, Sampai mau menjual HP Rusak miliknya Seharga Rp 10.000 untuk 1kg beras," tulis Ajo Tanjuang di akhir captionnya.
Recommended By Editor
- Nikah 51 tahun, suami istri ini meninggal selang 6 menit akibat corona
- Kisah guru ditagih janji belikan permen muridnya ini bikin terenyuh
- Kisah pilu 6 bocah di Balikpapan jadi yatim piatu dalam sehari
- Kisah pilu penjual durian dibayar uang palsu senilai Rp 300 ribu
- Rindu kasih orangtua, remaja autis ini tidur di makam sang ayah