Brilio.net - Pada tanggal 1 April 2024, seorang pria bernama Matthew David Keirans yang berusia 58 tahun mengaku bersalah atas tuduhan bahwa dia telah mencuri identitas pria lain. Tidak tanggung-tanggung, Keirans telah menggunakan identitas palsu tersebut selama 35 tahun. Sehingga pemilik identitas asli dibuat masuk penjara dan hingga dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Kierans ditangkap saat bekerja di Rumah Sakit University of Lowa dengan nama William Donald Woods. Nama itulah yang telah ia curi sejak tahun 1988. Sebelumnya ia memang pernah satu tempat kerja dengan pemilik identitas asli di gerobak hot dog di Albuquerque, New Mexico.

Dilansir dari odditycentral.com, tidak diketahui jelas bagaimana Keirans bisa menggunakan nama Woods dalam setiap aspek kehidupannya. Namun, pengadilan mengungkapkan bahwa ia mendapatkan kartu identitas palsu dengan nama dan tanggal lahir Woods pada tahun 1990.

Bahkan pada tahun 1991, ia bisa membeli sebuah mobil pakai identitas palsunya. Alih-alih melunasi tagihan, dua cek yang dikeluarkan atas nama Woods justru tidak jadi dicairkan. Sehingga mobil yang tidak dibayar ini menjadi berstatus mobil curian.

Karena tindakan tersebut, akhirnya polisi setempat menangani kasus ini dan mengejar pria bernama Woods. Meski menjadi incaran, Kierans tetap bisa menjalani kehidupannya dengan aman. Ia menikahi seorang wanita pada tahun 1994 dan bahkan menjadi ayah dari seorang anak bernama belakang Woods.

gunakan identitas orang lain selama 35 tahun freepik.com

foto: freepik.com

Pada tahun 2012, penyamaran Kierans semakin dalam dengan identitas palsunya. Bagaimana tidak, ia berhasil memperoleh salinan akta kelahiran Woods secara ilegal dari negara bagian Kentucky. Akta tersebut dibuat menggunakan informasi yang Kierans temukan tentang keluarga Woods di Ancestry.com.

Ia diketahui bekerja di Departemen TI di rumah sakit University of Lowa dengan nama Woods, antara tahun 2016 dan 2022, dia mengambil beberapa pinjaman kendaraan dan uang atas nama Woods dengan total sekitar $200.000. Jika dirupiahkan dengan kurs hari ini, maka total pinjaman sejumlah Rp3.247.340.000.

Angka tersebut cukup fantastis bagi William Donald Woods yang asli. Pada tahun 2019, diketahui bahwa ia adalah seorang tunawisma yang tinggal di Los Angeles. Woods menyadari ada seseorang yang telah berhutang dalam jumlah besar menggunakan kartu kreditnya.

Tidak tinggal diam, ia mencoba menjelaskan kepada pihak bank. Namun, ada pertanyaan keamanan yang disampaikan dari pihak bank kepadanya justru tak bisa dijawab. Sementara bank menghubungi Kierans, yang dianggap sebagai Woods. Kierans pun mampu menjawab semua pertanyaan dari pihak bank.

 

Karena kejadian ini, pihak bank langsung menghubungi polisi. Mengingat William Woods yang asli adalah seorang tunawisma pada saat itu. Polisi memihak Kierans dan menangkap Woods yang asli karena pencurian identitas.

Woods yang asli ditangkap dan diadili atas tuduhan pencurian identitas dan kepalsuan, karena dia terus bersikeras bahwa dia sebenarnya adalah William Donald Woods, pada tahun 2020, seorang hakim memutuskan bahwa dia tidak kompeten secara mental untuk diadili dan dia dikirim ke rumah sakit jiwa di California. Di sana, dia diberikan obat psikotropika dan perawatan kesehatan mental lainnya.

Pada tahun 2021, setelah dua tahun di rumah sakit jiwa, William Woods yang asli tidak mengajukan keberatan atas tuduhan pencurian identitas. INi berarti dia menerima hukuman tersebut tetapi tidak mengakui kesalahannya. Dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, termasuk waktu yang dihabiskan di rumah sakit jiwa, dan kemudian dibebaskan. Dia juga diminta membayar denda beberapa ratus dolar dan berhenti menggunakan nama William Woods.

gunakan identitas orang lain selama 35 tahun freepik.com

foto: freepik.com

Pada titik ini, Woods menjadi yakin bahwa seseorang menggunakan identitasnya, dan dia tidak bisa menyerah begitu saja seperti yang diperintahkan hakim kepadanya. Ia pun mulai menghubungi beberapa lembaga penegak hukum, termasuk Departemen Kepolisian Hartland tempat tinggal Kierans. Ketika permohonan diterima Detektif Polisi Universitas Iowa Ian Mallory, penyelidikan akhirnya dimulai.

Setelah mendapatkan salinan akta kelahiran yang sama persis, detektif membandingkan DNA mereka dengan ayah kandung Woods untuk mengetahui siapa yang berbohong. Untuk mengonfirmasi, Mallory mewawancarai Kierans, dan saat ditanya tentang nama ayahnya, Kierans memberikan nama ayah angkatnya. Detektif memberitahunya tentang hasil tes DNA.

Akhirnya Kierans mengakui menggunakan identitas orang lain selama 35 tahun. Dia ditangkap keesokan harinya dan dijerat dengan tuduhan penggunaan palsu akta kelahiran dan memanipulasi identitas. Hingga kini, hukuman atas kasus ini belum dijatuhkan. Namun Kierans menghadapi risiko hingga 30 tahun penjara atas tuduhan pernyataan palsu kepada lembaga yang diasuransikan oleh Administrasi Nasional Unions Credit, dan dua tahun tambahan atas tuduhan pencurian identitas.