Brilio.net - Seorang bocah bernama Chen Yi tengah menjadi pusat perhatian banyak orang karena memiliki perut sixpack. Sosoknya semakin viral setelah adanya ajang turnamen cabang olahraga senam, di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Dalam ajang tersebut, ia menjadi juara umum dan berhasil memborong 6 medali emas dan 1 perak di cabang senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda tumpuan, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang.

 bocah sixpack  2017 brilio.net


Namun, di balik prestasinya ia harus melewati perjuangan yang tak mudah dan penuh derita. Terlebih untuk memiliki perut sixpack di usianya yang baru 7 tahun. Chen Yi harus meninggalkan rumah dan hidup jauh dari orangtua. Chen Yi melupakan dunia anak-anak dan mulai berlatih sejak usia lima tahun.

Dikutip brilio.net dari The Sun, Kamis (6/7), Chen Yi tinggal di asrama pusat pelatihan senam China. Di sana, ia digembleng untuk menjadi seorang atlet senam profesional dengan menjalani pelatihan intensif.

 bocah sixpack  2017 brilio.net


Setelah dua tahun, semua kerja kerasnya terbayar. Chen Yi berhasil menjadi superstar di kompetisi senam nasional di Hangzhou, Chen Yi dan menjadi calon medali emas China untuk Olimpiade. Tak hanya prestasi, bentuk badannya yang kuat dan memiliki perut sixpack juga merupakan buah kerja keras Chen Yi.

Meski demikian, tak banyak orang yang merasa terenyuh dengan perjuangan Chen Yi. Banyak yang tak bisa membayangkan betapa kerasnya latihan yang sudah ia jalani. Mengingat China memang dikenal sebagai negara yang sangat keras melatih calon atlet profesional. Bahkan, mereka menyebut pusat pelatihan olahraga sebagai 'pabrik penyumbang medali emas'.

 bocah sixpack  2017 brilio.net

Tahun lalu, beredar di internet foto-foto yang menunjukkan kejamnya China menggembleng anak-anak untuk menjadi atlet kelas dunia. Salah satunya adalah potret seorang gadis kecil yang menangis saat berlatih. Meski banyak yang mengkritik dan menganggap China telah merampas hak anak-anak, nyatanya China kerap mendominasi pertandingan dan kini menjadi raja di setiap Olimpiade.