Brilio.net - Perjalanan mengenai kehidupan berumah tangga tidak ada yang tahu apakah akan berjalan langgeng hingga menua bersama atau berakhir dalam waktu singkat. Seperti kisah viral pernikahan yang diceritakan pemiliki akun Twitter bernama Eka Rufaedah belum lama ini.

Melalui cuitan di Twitter, Eka menceritakan mulai dari awal pertemuan hingga alasan Eka diceraikan sang suami. Alasan ia diceraikan oleh sang suamidinilai sepele dan membuat siapa pun bisa geleng-geleng kepala. Eka menceritakan bahwa alasan sang suami menceraikannya yaitu karena baju yang ia kenakan mengenai nasi yang pada saat itu akan disantap sang suami.

Awal pertemuan dengan sang suami.

8 Hari menikah sudah diceraikan suami Twitter

foto: Twiiter/@EkaRufaedah

Awal pertemuan Eka dengan suami berawal dari proses taaruf. Pada tanggal 26 Februari, Eka mendapatkan sebuah CV yang masuk ke email pribadinya. Pada hari berikutnya yaitu tanggal 27 Februari, Eka bertemu dengan sang suami dan mengajak orangtua beserta adiknya agar tidak menimbulkan fitnah.

Di awal pertemuan, Eka mengaku terlalu percaya dengan laki-laki yang baru dikenalnya melalui CV. Hal ini dikarenakan sang suami merupakan seorang tenaga pendidik di suatu universitas swasta di Jakarta dan termasuk lulusan terbaik.

"Hal tersebutlah yang membuatku yakin bahwa dia adalah pria baik-baik. Ku ketahui dari CV yang ia berikan padaku, bahwa ia adalah seorang tenaga pengajar profesional pada sebuah universitas swasta di Jakarta," jelas Eka, dikutip brilio.net dari Twitter @ekarufaedah, Jumat (20/5).

Niatnya untuk menikah dengan pria pilihan melalui taaruf tersebut semakin mantap. Tanpa pikir panjang, pada pertemuan pertama Eka langsung mengajak sang suami beserta keluarga untuk mampir ke rumahnya dan bertemu secara langsung dengan kedua orangtuanya.

Rencananya, lamaran dilangsungkan pada tanggal 6 Maret. Kemudian pada beberapa hari kemudian yaitu pada tanggal 13 Maret, Eka dan sang suami menikah.

"Maka diputuskanlah, kami melangsungkan lamaran pada tanggal 6 maret. Dan akad nikah pada tanggal 13 Maret di rumahku. Sedangkan untuk resepsi rencananya akan berlangsung di kota tempat dia tinggal pada tanggal 20 Maret," jelasnya.

Namun, terdapat permintaan dari pihak pria, bahwa Eka setelah lamaran diminta tinggal di Karawang sampai acara pernikahan tiba. Agar tidak menimbulkan fitnah, Eka menjelaskan terjadi perubahan acara. Seharusnya pernikahan yang diadakan pada tanggal 13 Maret, berubah menjadi 6 Maret.

"Usai lamaran dan akad, aku dibawa oleh suami untuk tinggal sementara di rumah mertua. Rencana semula, aku tinggal di rumah mertua satu pekan sampai resepsi. Namun, tanggal 7 yakni Senin malam mertuaku mengizinkan aku untuk tinggal di rumah dia. Lelaki yang sudah sah menjadi suamiku," ujarnya.