Brilio.net - Seorang ibu seharusnya melindungi anak-anaknya dari bahaya apapun. Tapi apa yang dilakukan ibu dari Thailand ini sangat tak pantas dicontoh. Bukannya menyayangi dan merawat anaknya dengan baik, dia malah menggantung anaknya dan membuatnya tersiksa.

Aksi kejam yang dilakukan ibu berusia 28 tahun ini menuai kecaman publik setelah video yang dibuatnya viral di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan ulah si ibu yang menggantungkan bayi berusia 22 bulan di lehernya.

balita digantung  2017 worldofbuzz.com

Menurut Oriental Daily yang dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Rabu (16/8) wanita tersebut melakukan hal gila itu karena dia marah pada suaminya yang tidak mengangkat teleponnya. Dalam video berdurasi lebih dari satu menit, ia terlihat sangat marah dan menuntut suaminya untuk kembali dan merawat anak mereka.

Merasa kesal dan marah, wanita itu kemudian mengambil anaknya dari tempat tidur dan mengikatkan tali hitam di lehernya sambil berkata dan menuntut suaminya untuk menjawab teleponnya. Dia melanjutkan untuk mengangkatnya setinggi bahu dan tiba-tiba menggantungkan anak laki-laki yang tersedak di udara sekitar tujuh detik. Parahnya lagi, si ibu ini lantas melepaskan bayinya itu dan membuangnya ke kasur di dekatnya.

balita digantung  2017 worldofbuzz.com

Balita malang itu terlihat menjerit dan menangis di kasur saat sang ibu menghadap kamera ke arahnya. Dia kemudian mengatakan kepada suaminya bahwa anak mereka hanya hidup karena dia membiarkan dia hidup. Wanita itu mengancamnya dengan mengatakan bahwa jika dia masih belum menjemput anaknya atau menjawab teleponnya, dia akan membunuh anak itu saat dia stres dan menjadi gila.

Nenek laki-laki itu melihat videonya dan dengan cepat meminta bantuan karena dia takut akan cucunya. Bangkok Post melaporkan bahwa pihak berwenang segera bergegas ke rumah wanita di Lat Krabang, Bangkok untuk menyelamatkan anak tersebut. Untungnya balita itu tidak terluka.

balita digantung  2017 worldofbuzz.com

Dilaporkan bahwa balita itu akhirnya diambil dari ibunya. Setelah si ibu tenang, dia mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa menyesali tindakannya. Dia menjelaskan bahwa terdorong untuk melakukannya karena dia menduga suaminya berselingkuh dan karena itu merasa tertekan.