Brilio.net - Soft drink merupakan minuman yang banyak disukai orang. Apalagi saat cuaca yang tengah terik dan panas, menenggak soft drink ampuh menghilangkan dahaga dengan sesaat. Namun, bagi kamu yang suka minum soft drink, sebaiknya kurangi hal itu mulai dari sekarang.
Seorang peria berusia 56 tahun yang tinggal di Bukit Sentosa, Rawang, Malaysia harus menerima konsekuensi karena terlalu sering minum soft drink. Ia dikabarkan menderita infeksi kulit yang mengerikan di bagian bahu, lengan, dan punggungnya karena menderita diabetes.
Dilansir brilio.net dari worldofbuzz.com, Rabu (18/9), pria tersebut diketahui bernama Mohd Razin Mohamed. Ia mulai menderita diabetes sejak usianya 40 tahun karena terlalu sering mengonsumsi minuman bersoda saat makan siang. Mohd Razin mengaku setiap harinya ia membeli setidaknya dua kaleng minuman berkarbonasi tanpa mengkhawatirkan kondisi kesehatannya yang terancam karena banyak mengonsumsi gula.
Mohd Razin baru menyadari kalau dirinya menderita diabetes setelah melihat adanya semut di tempat dia kencing. Merasa curiga, ia kemudian mendatangi dokter untuk diperiksa.
"Saya baru sadar kalau menderita diabeters setelah melihat semut di tempat saya kencing. Setelah itu, saya pergi ke klinik dan dokter menyarankan saya dirawat di rumah sakit," kisahnya.
foto: worldofbuzz
Kondisi Mohd Razin memburuk ketika ada bisul di bagian punggungnya yang belum sembuh selama berbulan-bulan. Untungnya, ia mendapatkan perawatan dengan cepat di rumah sakit karena infeksi tersebut menyebar dengan cepat di sampai bagian lengan hingga terjadi pembusukan.
Apabila kondisi tersebut tak segera mendapat perawatan, Mohd razin berisiko kehilangan seluruh lengannya. Ia pun harus melewati operasi untuk menghilangkan infeksi pada kulit lengannya.
"Operasi dilakukan dua kali untuk menghilangkan infeksi di bagian kulit, sementara itu nanah harus dikeringkan," ujarnya.
foto: worldofbuzz
Operasi tersebut membuat Mohd Razin kesulitan mengangkat lengan kanan. Tak hanya itu, rasa sakit di bagian punggung sangat terasa karena kulit yang terinfeksi.
"Dampak dari operasi membuat saya sulit untuk mengangkat lengan kanan saya dan rasa sakit di punggung saya disebabkan oleh kulit yang tidak rata," imbuhnya.
Mohd Razin kini harus menjalani perawatan lanjutan termasuk minum obat untuk mengontrol kadar gula di tubuhnya. Meski kondisinya sudah membaik, ia diharuskan untuk fokus menghindari kenaikan kadar gula dengan mengontrol pola makan dan minum.
"Karena kadar gula yang tinggi itu, saya pingsan tiga kali saat bekerja. Penyesalan tidak ada gunanya lagi, ini akibat terlalu banyak gula," katanya.