Brilio.net - Hari kelahiran sang buah hati tentunya menjadi suatu momen yang ditunggu-tunggu dan juga membahagiakan. Lebih-lebih oleh mereka yang telah lama menantikan kehadiran seorang anak dalam kehidupannya. Hal itu pun turut dirasakan oleh seorang anggota TNI bernama Saiful Zuhri.

Sayangnya, lantaran harus melaksanakan tugas negara, ia pun terpaksa meninggalkan dan tak dapat menemani sang istri di saat proses persalinan. Lebih jauh, karena itu pula, ia pun hanya bisa melihat putri kecilnya secara virtual.

Kendati demikian, ia tetap bersyukur dan begitu bahagia karena sang anak dapat lahir tanpa kekurangan suatu apapun. Sementara itu, sang istri sendiri juga dalam keadaan sehat usai melahirkan bayi cantik pada Selasa (15/9) sekitar pukul 21.49 WIB di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikutip brilio.net dari akun Instagram @galeri.prajurit.tni, Sabtu (19/9), saat mengetahui kabar kelahiran sang anak, Prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad yang saat ini tengah berjuang di Tugas Operasi Perbatasan RI-PNG di Papua itu pun lalu langsung melantunkan azan di telinga sang buah hati melalui video call.

Di tengah-tengah momen melantunkan azan itu, tanpa disangka isak tangis bahagia pun turut keluar dari bibirnya. Sementara itu, kedua matanya pun tak kuasa membendung air mata.

View this post on Instagram

A post shared by Galeri Prajurit TNI (@galeri.prajurit.tni) on

Lepas dari itu, sebelum ditugaskan di perbatasan Papua, Saiful sendiri mengaku bahwa ia merasa begitu berat untuk meninggalkan sang istri tercinta. Lebih-lebih, diketahui bahwa kala itu istrinya tengah hamil tua.

"Jujur saya berat untuk meninggalkan istri dalam kondisi hamil tua, tapi di sisi lain negara sedang membutuhkan saya dan saya harus menunaikan janji saya sebagai prajurit sejati," ujarnya.

Namun beruntungnya, Saiful mendapatkan banyak dukungan moral dari orang-orang di sekitarnya. Rekan-rekannya dan para tetangga di asrama tempat sang istri tinggal selalu siap sedia untuk membantu keluarga kecilnya.

"Rekan-rekan di pos sering menanyakan kondisi istri saya apalagi Komandan Kompi yang berada satu pos dengan saya selalu bertanya apakah hari ini saya sudah menghubungi istri atau belum. Ditambah dengan banyaknya bantuan dari para tetangga di asrama kepada istri saya yang membuat saya sedikit lebih tenang memikirkannya," lanjutnya.