Brilio.net - Surat pernyataan tiga orang anak yang menitipkan ibu kandungnya di panti jompo beredar di media sosial. Sosok lansia yang kini berada di panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang ini menuai banyak simpati dari warganet. Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana bersama sang istri pun mengunjungi Ibu Trimah. Keduanya sempat membelikan Ibu Trimah emas serta hadiah lainnya.

Di sela kunjungannya, Gilang mencoba menghubungkan Ibu Trimah dan sang anak kandung. Juragan 99 ini memberikan HP pada Ibu Trimah dan menelepon anak keduanya yang diketahui berada di Jakarta.

"Ini loh ibu pengin telepon, kangen katanya sama Mas," ujar Gilang melalui sambungan telepon, dilansir brilio.net dari YouTube JURAGAN 99 vs SHANDY pada Rabu (3/11).

"Kamu di Jakarta kan, kamu buang aku ya" kata Ibu Trimah sambil terbata.

"Ga ada yang namanya buang, ma. Sekarang mama maunya di mana adiknya mama kan nggak mau menerima. Siapa yang bilang dibuang, mama jangan bilang yang tidak-tidak," jawab sang anak.

"Buktinya aku disingkirkan sejauh ini," sela Ibu Trimah.

Lagi-lagi anak keduanya itu menyanggah. Dia menegaskan jika menitipkan ke panti jompo adalah jalan terbaik.

"Siapa sih yang ngomong dibuang. Mamah jangan ngomong yang enggak-enggak. Aku di sini juga enggak sanggup. Saya menitipkan. Bukan saya membuang," pungkas sang putra.

<img style=

foto: YouTube/@JURAGAN 99 vs SHANDY

Setelah dapat kejelasan dari sang anak, Ibu Trimah pun mengatakan bahwa ia baru saja dibelikan HP dan meminta anaknya untuk sering menelepon.

"Mamah ada yang beliin HP," kata Ibu Trimah.

"Ya udah kalau rezekinya di sana toh dari donasi. Aku tetap transfer walaupun sedikit," ujar sang putra.

"Telepon mama seminggu sekali ya," pinta Ibu Trimah.

"Iya seminggu sekali aku telepon ya," ucap sang putra.

Gilang pun ikut memberi nasihat pada anak Ibu Trimah.

"Ketemu sama Ibu, Ibu lagi sedih karena enggak tahu apa-apa beritanya ramai kan," kata Gilang.

"Ibu ngertinya dibuang. Padahal tidak," ujar putra Ibu Trimah.

"Intinya Ibu cerita kalau datang ke sini tiba-tiba ditaruh di sini," kata Gilang.

"Ya memang karena keluarga dan adik sudah enggak ada yang sanggup merawat. Jadi ya kami menitipkan bukan membuang ke yayasan, istilahnya gitu. Nanti seminggu sekali atau sebulan sekali kami siap nengokin," ungkap putra Ibu Trimah.

"Intinya Ibu itu minta diperhatikan. Ibu kan sudah ada yang belikan HP. Nomornya Kita kasih, setidaknya telepon," imbuh Gilang.

Tak hanya berjanji akan rutin menengok, sang putra juga mengaku akan rajin menelepon Ibu Trimah.