Brilio.net - Ketimpangan dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menjadi masalah besar, terutama di daerah-daerah pedalaman. Guru honorer sering kali menjadi sosok utama yang berjuang mendidik generasi bangsa meski dengan keterbatasan fasilitas dan kesejahteraan. Di tengah situasi sulit itu, murid dan guru di wilayah pedalaman tetap menunjukkan semangat belajar yang luar biasa.
Yasinta Jerita adalah salah satu contoh nyata perjuangan seorang guru honorer di pedalaman. Setiap harinya, Yasinta berjalan kaki sejauh 3 kilometer melewati hutan dan jalan berbatu untuk sampai ke SD Negeri Reweng, tempat dia mengajar. Sekolah tersebut berada di Desa Ranagapang, Kecamatan Elar, Manggarai Timur, NTT, sebuah daerah dengan akses yang sangat terbatas.
Kondisi jalan menuju sekolah Yasinta sangat menantang, jauh dari kata layak untuk kendaraan. Jalan penuh bebatuan curam memaksa siapa pun yang melintas harus ekstra hati-hati. Namun, semangat Yasinta untuk mengajar dan anak-anak untuk belajar tidak pernah surut, meski sekolah tersebut bahkan belum memiliki lantai bersemen dan masih beralas tanah.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @sbnfoundation.id, perjuangan Yasinta menuai apresiasi banyak pihak. Dia berjalan kaki melewati hutan untuk mengajar di SD Negeri Reweng. Perjalanan itu menjadi rutinitas sehari-hari yang dia jalani dengan keikhlasan demi mencerdaskan anak-anak di pedalaman NTT.
"POV: Ketemu guru hebat di pedalaman NTT! Perjuangan ibu Yasinta seorang guru yang setiap harinya berjalan melewati hutan dan jalan berbatu demi mencerdaskan anak-anak di pedalaman NTT," tulis akun tersebut, dikutip brilio.net pada Jumat (20/12).
Video itu juga menampilkan potret suasana belajar mengajar di SD Negeri Reweng. Kondisi sekolah masih jauh dari memadai, dengan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Selain itu, lantai ruangan sekolah juga masih berupa tanah, menunjukkan minimnya fasilitas pendidikan di sana.
Suasana yang terekam dalam video itu menggambarkan bahwa keterbatasan bukan penghalang bagi semangat murid dan guru. Di tengah kondisi fasilitas yang seadanya, Yasinta tetap konsisten mendampingi anak-anak dalam proses belajar mengajar. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah jembatan untuk kehidupan yang lebih baik.
"Beginilah suasana belajar mengajar guru di pedalaman NTT. Sekolah yang lain terbuat dari kayu, sampai lantai pun masih tanah. Namun guru dan anak-anak tetap semangat untuk belajar," tulis akun yang sama.
Semangat Yasinta tidak hanya menjadi inspirasi bagi masyarakat, tetapi juga menggerakkan hati banyak orang untuk lebih peduli terhadap pendidikan di daerah pedalaman. Kondisi seperti ini menggambarkan pentingnya perhatian lebih dari pemerintah untuk memberikan akses pendidikan layak bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah terisolasi.
@sbnfoundation.id #anakcerdaspedalamansbn #guru #gurupedalaman #guruhonorer #fyp #sekolah suara asli - Sahabat Bangun Negeri
Warganet membagikan pendapat mereka mengenai kondisi Yasinta dan murid-murid yang belajar di kelas, dengan fasilitas apa adanya. Menurut mereka, seharusnya pemerintah memperhatikan lebih mengenai kondisi tersebut.
"Harusnya guru-guru honorer yg didaerah pedalaman yg sdh mengabdi tahunan lgsg diangkat jd pns gak ush di tes lg krn dr pengabdiannya sdh jelas layak," kata @anibas07.
"Semoga segera di angkat jadi PNS... semoga sekolahnya segera di renovasi," kata @jokoes4.
"Bantuuu Viraaaaalllkkaaan agar Segera Dibangun dan Diangkat jadi PNS Guru Tanpa Syarat Karena Sudah Ikhlas Mengajar Dengan Segala Keterbatasan Sekolah," kata @widisatrio24878_toserba.
"Iya saya setuju, langsung saja diangkat menjadi PNS ,beliau pengabdiannya luar biasa dan pantas mendapatkannya," kata @chandra.pradana4.
"Luar biasa ya Bu Guru, ikhlas memgajar, wlpun dgn segala kekuranganya, Bu Guru tetap mengajar dgn semangat," kata @endut.79.
Recommended By Editor
- PPG guru madrasah dan guru agama dibuat sederhana, tunjangan Rp 2 juta di depan mata
- Beban kerja guru dikurangi, mulai dari jam mengajar cuma 18 jam hingga urusan administrasi
- Guru madrasah bakal dapat Jamsostek tapi harus penuhi syarat ini, tak semua memperoleh jaminan
- Masih banyak guru madrasah belum dapat jaminan sosial, anggaran terbatas atau kurangnya prioritas?
- Ribuan guru madrasah tak punya jaminan ketenagakerjaan, ikhlas mengajar tanpa perlindungan
- Guru agama patut berbahagia, Kemenag pastikan guru non-PNS dapat insentif tahun 2025