Brilio.net - Malang benar nasib seorang pria warga Sungai Akar, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bernama Robert Nababan (37). Saat melihat seekor ular melintang di jalan dan ingin menangkapnya, ia malah digigit ular piton raksasa sepanjang 7 meter.

Menurut keterangan sang istri, Ristanauli Boru Manalu (35), Robert diketahui meninggalkan rumah pada Sabtu (30/9) sekitar pukul 22.00 WIB untuk menuju ke salah satu warung di Desa Belimbing, Kec Batang Gangsal, Kab Indragiri Hulu (Inhu) Riau. Di tengah perjalanan, Robert melihat ada dua warga yang tak berani melintas karena ada ular yang tengah melintang di tengah badan jalan.

Robert kemudian memastikan perkataan warga tersebut dan rupanya memang benar ada ular di yang melintang di jalan. Ia kemudian menghubungi temannya untuk datang menghampirinya sambil membawa karung.

Tak lama kemudian rekan Robert pun datang dan mereka langsung berencana untuk menangkap ular. Diakui Rista, sang suami memang sudah terbiasa menangkap ular namun baru kali ini ia berhadapan dengan ular piton raksasa.

Ketika kepala ular sudah terpegang, Robert berencana untuk memasukan ke dalam karung. Namun tiba-tiba ular piton melakukan perlawanan. Kepalanya pun terlepas dari tangan Robert dan langsung menggigit tangan sebelah kirinya.

Robert harus bergelut dan berusaha melepaskan diri dari gigitan ular. Dibantu oleh dua warga dan rekannya, Robert pun berhasil selamat dari belitan ular piton tersebut.

piton gigit pria  2017 facebook.com/risdawaty.nababan

piton gigit pria  2017 facebook.com/risdawaty.nababan

Akibat gigitan ular piton, tangan ayah dua anak itu pun robek. Robert kemudian langsung dibawa ke RSUD Indrasari Pematang Rebah, Kecamatan Rengat Barat, Inhu untuk mendapatkan perawatan.

piton gigit pria  2017 facebook.com/risdawaty.nababan

Lebih lanjut diketahui dari akun Facebook adik Robert Nababan, Risdawaty Nababan, sang kakak telah menjalani operasi dengan lancar dan sedang dalam masa pemulihan.

Menurut informasi yang dikutip brilio.net dari Siakapkeli, ular piton tersebut kemudian dibunuh oleh penduduk setempat sebelum akhirnya digoreng untuk dimakan.