Brilio.net - Potret sebuah ruangan rumah sakit di Sulawesi Barat viral beberapa hari ini di media sosial. Penampakan seram ruangan tersebut bikin warganet prihatin. Ruangan itu dianggap tak memenuhi syarat untuk sebuah rumah sakit regional yang dikelola oleh Pemerintah.

"Jorok bgttt bukannya sehat malah kena infeksi gak manusiawi bgt klo RS gak diperhatikan," tulis Delly mengomentari foto itu.

"Kalau melihat dari Design tempat nya seperti Ruangan kamar operasi (OK),dan sepertinya sarana tempat nya tdk memenuhi S.O.P Pelayanan Medis," imbuh Budi Nugroho.

Adalah pengguna Facebook bernama Joko Hendarto yang mengunggahnya di media sosial. Ia mengunggahnya untuk melengkapi penjelasannya tentang apa yang terjadi di rumah sakit tersebut hingga membuat dokter dan perawat di sana mogok kerja.

Ruangan horor  2017 Facebook.com/Joko Hendarto

"Pasti ada yang bertanya dalam hati, ruangan apa ini? Foto ini saya ambil dari status teman sejawat tenaga medis dari Sulawesi Barat yang mencoba mengklarifikasi pemberitaan yang cenderung menyudutkan mereka. Ini adalah salah satu ruangan di rumah sakit mereka, setingkat rumah sakit Provinsi. Saya kurang tahu ruangan apa ini. Dengan dinding yang telah lumutan dan ranjang itu, yang saya tidak tahu apa itu seprei atau lakban hitam," tulis Joko mengawali tulisan seperti dilansir brilio.net, Kamis (12/10).

Dalam lanjutannya ia menuliskan tentang persoalan dokter dan perawat yang melakukan aksi mogok kerja karena menuntut ketersedian bahan habis pakai dan obat-obatan.

"Ya, mereka habis mogok, tidak akan melakukan pelayanan sebelum bahan habis pakai dan obat-obatan tersedia di rumah sakit itu. Mungkin juga perbaikan fasilitas seperti ini, sesuatu yang tak layak ada di sebuah ruangan dimana orang sakit akan dirawat, ditindaki dan diobati, lalu kondisinya seperti ini," lanjutnya.

Ia mengaku tak tahu apa penyebab kelangkaan obat dan bahan habis pakai di rumah sakit tersebut. Pun kenapa fasilitas kamar operasi tersebut begitu mengenaskan.

"Orang yang sakit tidak bisa tidak ditangani. Mereka tidak mau tahu apa persoalan di rumah sakit. Pokoknya saat mereka sakit, datang ke rumah sakit, mereka tahunya harus segera diobati," begitu pendapat Joko.

Menurutnya, dibutuhkan kearifan untuk menyelesaikan masalah pelik ini. Dokter, perawat, bidan, apoteker, radiografer, laboran adalah profesi yang baru bisa maksimal bekerja jika bahan, alat dan fasilitas yang mereka butuhkan tersedia dengan memadai. Jika tidak, pekerjaan mereka justru berisiko, baik bagi mereka sendiri, dan terutama bagi pasien.

"Profesi-profesi di atas, maaf jika saya katakan tidak sama dengan dukun yang cukup ada air putih dan jampi-jampi, lalu selesai," pungkasnya.