Brilio.net - Memasuki bulan suci Ramadan, rasanya undangan buka bersama terus berdatangan. Mulai dari buka bersama bareng teman-teman sekolah hingga perguruan tinggi, atau rekan-rekan di kantor. Biasanya, bukber ini sendiri menjadi ajang silaturahmi setelah sekian lama tak berjumpa.

Namun pada kenyataannya, mengumpulkan teman-teman untuk berkumpul bersama bukanlah perkara yang mudah. Apalagi bila satu sama lain telah mempunyai kesibukan masing-masing, seperti pekerjaan atau keluarga. Ujung-ujungnya hanya sekadar wacana.

Di hari yang harusnya dapat berkumpul dengan kerabatnya, hal pahit tampaknya baru saja dirasakan oleh seorang pria bernama Teja ini. Meski bukber telah direncanakan sejak lama, ia dan dua temannya harus menanggung rasa kesal karena teman-temannya tak kunjung datang.

tombok 3,3 bukber  2019 brilio.net

foto: Facebook/teja.smith.35

"seriously ini JAHAT
selama puasa brp kali di ajak bukber? hanya 2 kali saja selebihnya memang ga tll tertarik krn lbih senang buka puasa sm keluarga..
dan hari ini undangan dari salah satu group ngajak bukber. aku sdh menolak berkali kali sm koordinatornya krn memang lg banyak pekerjaan kantor tp si koordinator maksa terus akhirnya aku confirm datang, krn hr ini ada meeting diluar akhirnya kupikir ga usah pulang dl kerumah dan langsung menuju tempat buka bersama. aku tiba jam setengah 5 sore blm ada yg datang, ah mungkin aku yang terlalu ngawal datangnya

10 menit kemudian datang koordinatornya
temen lama ga jumpa sambil basa basi aku tanya brp orang yang hadir katanya yg confirm 30 orang... wah rame yah kataku
jam 5 tiba tapi yang datang baru aku sm temenku si koordinator , aku melihat temenku seperti gelisah sambil mainin hapenya
aku bilang tenang aj mungkin msih on the way," ujarnya seperti dilansir brilio.net, Jumat (31/5).

Melalui akun Facebook pribadinya, Teja menceritakan ia mendapat ajakan berbuka puasa bersama. Meski mulanya sempat menolak, iapun akhirnya menerima tawaran tersebut. Awalnya disebutkan tamu yang hadir sebanyak 30 orang dan lokasi tempat makan disiapkan sesuai jumlah tamu.

Namun apa mau dikata, hingga waktu menunjukkan waktu berbuka puasa, hanya dua temannya yang menampakan diri. Rekannya yang kebetulan bertugas sebagai penanggung jawab acara tersebut mencoba mengonfirmasi, akan tetapi orang-orang yang semula mengatakan akan datang, justru mengatakan tidak bisa hadir.

"si koordinator bilang katanya 5 orang confirm cancel berhalangan. dalam hatiku kok aneh sih cancel nya dadakan. temenku mukanya udah mulai kliatan bete. akhirnya 1 temen kita datang jadilah kami bertiga
sampe adzan maghrib tiba yang datang hanya kita bertiga (seriously buatku ini keterlaluan).kenapa aku bilang keterlaluan ?
karena reservasi 30 pax belum di bayar

aku cb mulai makan kolak dan buah tp temenku yang jd koordinator hanya minum saja sambil tlp temen2 yg lain yang sdh confirm mau datang dan ternyata tidak datang.

sampai sekarang hampir jam 7 malam yang makan cm kita bertiga. artinya dr 30 orang yang confirm datang ada 27 orang tidak hadir," tambahnya.

Sayangnya, 27 orang teman-temannya yang berhalangan hadir ini hanya sebatas mengungkapkan tidak bisa hadir, namun belum sama sekali memberikan uang ganti pemesananan tempat. Karena hal tersebut, Teja harus menanggung tunggakan tagihan tidak sedikit, yakni hingga mencapai Rp 3,3 juta.

"si cashier nyamperin kita bertiga ngasih billing nya total 110.000 x 30 orang = 3.3 juta. krn semua yang katanya mau confirm datang belum transfer uang nya ke si koordinator. temenku yg jd koordinator mulai panik. aku coba tenangin tp muka paniknya ga bs di sembunyikan

temenku 2 orang ini keberatan untuk membayar makanan 30 orang krn mereka ga ada uang dan aku faham kondisi mereka.. tp apapun yg terjadi kita tetap harus membayar jumlah makanan yang sudah di reservasi. well finally ga ada pilihan lain aku harusbayar semuanya, satu hal....aku tdk mempermasalahkan siapa yang harus membayar tp kalau mau buka puasa bersama dan sudah konfirmasi hadir tepatilah janjimu jangan tiba tiba 10 menit mau buka puasa kalian cancel itu namanya kaliam DZOLIM," tutur pria asal Jogjakarta ini.

Baginya, Teja begitu menyayangkan bagaimana teman-temannya yang sudah berjanji datang justru tidak menepati janji. Tanpa membutuhkan waktu lama, curahan hati Teja langsung viral dan ramai jadi perbincangan publik.

"Ya ampun itu orang jahat2 sekali ya," tulis akun Deasy Aminar.

"semoga rejeki masnya diganti dengan yang lebih baik, terima kasih buat masnya yang udah mau "nombokin", 3 juta juga bukan duit yang sedikit...," tutur Muhammad Haris Taufiqurrahman.

" Jahat bener temennya. Kalau aku jadi masnya, mulai hari itu juga aku ga akan temenan sama mereka lagi. I don't need those kinds of friends. Bukan hanya masalah uang ya. Coba bayangkan 27 tempat yang harusnya bisa diisi orang, malah jadi kosong karna keegoisan mereka. Kalau ga bisa dateng, ya jangan buat janji gitu," ujar Indah Farida Bachtiar.