Brilio.net - Pepatah mengatakan, kematian merupakan sebuah takdir yang paling dekat dengan kita. Pasalnya, kita tidak pernah tau kapan maut menjemput. Konon, kematian bisa datang tiba-tiba, bahkan pada saat yang tak terduga. Seperti yang dialami oleh seorang pria bernama Fabrizio Stabile asal New Jersey, Amerika Serikat.

Usai mengisi liburan dengan berenang di salah satu water park terkenal di Texas, pria 29 tahun ini justru harus meregang nyawa karena hal yang tak terduga.

Awalnya Fabrizio merasakan sakit kepala berat usai pulang berenang. Kondisi tersebut membuatnya terbaring lemah. Hari selanjutnya, pusing tak kunjung hilang dan membuat Fabrizio memutuskan untuk mengonsumsi obat penghilang sakit kepala. Obat tersebut membuat Fabrizio kembali beristirahat dan tidur.

Sore harinya, sang ibu mendapati Fabrizio berbicara ngelantur usai mengonsumsi obat.Dari sinilah ia memutuskan untuk memanggil ambulans dan membawa anaknya tersebut ke rumah sakit.

meninggal usai berenang  2018 berbagai sumber

foto: thesun.co.uk

Sesampainya di rumah sakit, dokter segera memeriksa Fabrizio. Hasilnya, pria tersebut didiagnosa mengidap penyakit bacterial meningitis. Dokter segera memberi penanganan dengan memberi obat meningitis. Kendati demikian, tubuh Fabrizio mulai memberikan respons terhadap obatnya.

Dilansir brilio.net dari The Sun pada Minggu (7/10), dokter melakukan beberapa tes uji bakteri serta pemeriksaan lanjutan pada Fabrizio. Dokter sempat tak bisa mengungkap penyakit yang diderita Fabrizio. Akan tetapi selang beberapa hari, tim dokter berhasil mendiagnosa penyakit berdasarkan uji laboratorium dari tulang belakang Fabrizio. Tim dokter menemukan bakteri amuba mematikan yang bersarang di otaknya.

Sayangnya, Fabrizio terlambat untuk ditangani oleh tim dokter. Fabrizio akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Dokter menduga, amuba ini masuk ke otak Fabrizio saat ia tak sengaja menghirupnya melalui hidung saat berenang di water park beberapa waktu lalu.

meninggal usai berenang  2018 berbagai sumber

foto: thesun.co.uk

Kasus yang menimpa Fabrizio tersebut termasuk langka dan hanya sedikit orang berhasil melalui kondisi tersebut. Menurut lembaga kesehatan Centre for Disease Control (CDC), kematian Fabrizio akibat penyakit yang disebut Naegleria Flowreri ini merupakan yang pertama sejak 2016.

Sementara itu, kolam renang tempat Fabrizio terjangkit amuba tersebut kini ditutup untuk dilakukan pemeriksaan terhadap sumber airnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya penyakit serupa yang diakibatkan oleh air yang tidak steril.