Brilio.net - Menjaga kesehatan sebetulnya bukan perkara sulit. Cukup menerapkan tiga hal mendasar untuk menjaganya. Pertama, makan makanan yang bergizi. Kedua, tidur yang cukup. Lalu yang terakhir ialah olahraga secara rutin.
Yap, olahraga di sini tak boleh ketinggalan. Pasalnya, tak hanya sebagai penyeimbang kesehatan fisik, olahraga bermanfaat untuk menjaga kestabilan emosi. Lebih dari itu olahraga nyatanya juga berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir, performa bekerja, dan regulasi stres.
Sayangnya, dampak positif dari olahraga tersebut justru tak bisa dirasakan oleh Pan, lelaki asal China. Alih-alih semakin sehat, dirinya justru harus dibawa ke Rumah Sakit Dongguan Chang'an, Guangdong, China karena mimisan selama 10 hari.
Untungnya, Liu Yuxing, dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang menanganinya segera tanggap dengan apa yang terjadi. Meski sebelumnya belum pernah menangani kasus seperti ini, namun ia yakin bahwa penyebab pendarahan di hidung tersebut adalah lintah. Untuk membuktikan dugaannya, ia pun segera memeriksa Pan dengan alat endoskopik.
Benar saja. Dalam pemeriksaan tersebut, ia pun menemukan sebuah lintah di dalam rongga hidung Pan.
"Selama menjadi dokter, saya tidak pernah menemukan kasus seperti itu. Saya menduga bahwa ada lintah di hidungnya karena pernah membaca kasus serupa di jurnal medis," ucap Liu kepada ET Today, seperti dilansir brilio.net pada Kamis (13/9).
foto: odditycentral.com
Meski begitu, Liu tidak serta merta bisa menarik lintah tersebut untuk keluar dari hidung Pan. "Karena hewan itu menempel erat di hidung lelaki itu, mencabutnya kemungkinan besar hanya akan menyebabkan lintah patah," jelasnya.
Akhirnya, setelah berdiskusi dengan dokter lain, ia pun memutuskan untuk mengoleskan anestesi pada lintah tersebut. Lalu, perlahan-lahan menariknya keluar.
Apa yang terjadi pada Pan ini pun mengundang rasa heran banyak orang. Bagaimana bisa seekor lintah masuk ke dalam hidung seseorang dan orang yang bersangkutan tidak merasakan ada sesuatu yang mengganjal di hidungnya?
Pan sendiri pun bingung. Pasalnya, ia tak pernah merasa bersentuhan dengan lintah. Namun, ia mengingat satu hal bahwa dirinya pernah berenang di sungai dekat desanya.
Dari situ, sang dokter pun menduga bahwa lintah tersebut masuk ke hidung Pan saat masih berbentuk larva, lalu menetas dan tumbuh di dalamnya. Lebih jauh, Liu pun menjelaskan bahwa Pan tidak merasakan sakit karena air liur lintah mengandung zat yang bersifat anestetik dan antikogulan, sehingga satu-satunya gejala yang terlihat hanyalah mimisan secara menerus.