Brilio.net - Setiap orang pasti memiliki impian untuk memiliki tempat tinggal yang nyaman. Namun, bagi sebagian orang, untuk mewujudkan mimpi tersebut butuh kerja keras. Bagaimana tidak, mengingat zaman sekarang untuk memiliki sebuah rumah seseorang harus memiliki uang ratusan juta untuk membeli atau membangunnya.
Bagi sebagian orang yang belum mampu membeli rumah sendiri, biasanya akan memilih untuk menyewa atau mengontrak rumah. Untuk itu seseorang akan dikenakan biaya sewa per tahun. Sayangnya, tak semua orang mampu membayar uang sewa kontrakan karena keterbatasan ekonomi seperti sepasang lansia berikut ini.
Seorang pria berusia 69 tahun bernama Shuib Alna dan istrinya tidak mampu membayar sewa kontrakan selama 3 tahun karena keterbatasan ekonomi. Dilansir brilio.net dari worldofbuzz.com pada Jumat (28/4) Hidup Shuib dan istrinya telah berubah 4 tahun lalu, setelah Shuib Alna mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuatnya tidak bisa bekerja. Dia dan istrinya sejak itu mengandalkan bantuan bulanan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM), yang berjumlah RM500 (Rp 1,6 juta).
Dia juga gagal mendapatkan pekerjaan karena usianya. Sedangkan istrinya, Sarimah Shaari yang berusia 61 tahun yang menderita tekanan darah tinggi, juga kehilangan sumber penghasilannya dari mengupas bawang setelah mereka pindah untuk tinggal di desa.
Seiring dengan ketergantungan mereka pada bantuan JKM, mereka telah bercocok tanam di sekitar gubuk mereka untuk sumber makanan.
"Saya juga menangkap ikan di Sungai Masai menggunakan jaring buatan sendiri dan kami bergantung pada air hujan, sungai, dan terkadang pasokan air bersih dari warga rusun terdekat yang bersimpati kepada kami," ungkapnya.
Akibat tak mampu bayar uang sewa kontrakan, pasangan lansia ini memutuskan untuk membangun sebuah gubug. Menariknya, Shuib dan istri membangun gubung tempat tinggal mereka dari bahan-bahan daur ulang. Mereka membangun gubuk kecil di tepi Sungai Masai, Johor, Malaysia, tempat mereka tinggal sejak itu.
"Kami membangun gubuk ini menggunakan bahan daur ulang di tepi Sungai Masai setelah tidak mampu membayar sewa," ungkap Shuib Alna
Selain itu, selama tinggal di gubuk selama 3 tahun, mereka telah menghadapi situasi yang menakutkan termasuk dilanda banjir, badai, petir dan terancam oleh reptil beracun.
Syukurlah, Dewan Agama Islam Johor (MAIJ) telah melangkah untuk membantu karena mereka sedang dalam proses mendapatkan rumah untuk pasangan lansia tersebut. Mereka juga membagikan sejumlah donasi dan barang-barang penting untuk digunakan pasangan tersebut.
Recommended By Editor
- Momen haru pria mudik diam-diam beri surprise anak dan istrinya, sopir travel sampai ikutan nangis
- Kisah pilu pria autis jadi marbot masjid tanpa upah, tak mampu baca tulis tapi lancar baca Alquran
- Momen wanita rela war tiket konser Suga BTS demi beri hadiah sang ART, aksinya tuai pujian
- Momen haru nenek curhat kangen anak-anaknya, sedih nggak pernah dikunjungi sampai iri sama tetangga
- Kisah pilu wanita ditipu tunangannya sebelum nikah, calon suami bawa kabur uang Rp 200 juta
- Pulang kuliah dikira bisa istirahat, momen haru mahasiswa tak tahu kosan kena gusur ini bikin terenyuh