Brilio.net - Obat-obatan terlarang memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya itu, narkoba juga bisa merubah orang. Pribadi yang baik bisa menjadi bengis dan kasar karena pengaruh obat terlarang.

Telah terjadi banyak kasus tragis terjadi yang melibatkan pengguna narkoba. Mulai dari perampokan, premanisme, hingga percobaan pembunuhan. Hal tersebut dilakukan oleh William David Phillips di Kota Jefferson, Amerika Serikat. Ia pun didakwa telah melakukan pembunuhan dengan mengendarai sebuah mobil.

Pria tersebut mengendarai Chevrolet Impala di Main Street sekitar pukul 15.30 siang waktu setempat. Ia berulang kali membanting mobilnya ke trotoar. Mobil tersebut menabrak pejalan kaki, menurut polisi kota Jefferson.

Kejadian tersebut bermula saat pria 33 tahun tersebut memukul dan melukai Tillman Gunter, seorang pria lokal berusia 61 tahun. Tak berjarak jauh, Phillips kemudian menghantam Sierra Wilson Cahoon, seorang wanita hamil yang mendorong putranya Nolan dengan kereta dorong.

Pria tersebut membunuh mereka di tempati. Kejadian tersebut mengakibatkan tabrakan beruntun, menabrak tempat pembenihan ikan. Akibatnya, mobil tersebut melukai seorang karyawan di dalam lapak tersebut.

Penyelidik mengatakan bahwa Phillips mengatakan bahwa Phillips melakukannya secara acak. "Tindakan kekerasan yang disengaja terhadap pejalan kaki yang dipilih secara acak," kata salah satu penyidik kepolisian seperti dikutip brilio.net dari noxville News Sentinel, Jumat (21/6).

Surat perintah penangkapan mengungkapkan Phillips mengatakan kepada penyelidik bahwa ada seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa dia harus pergi mencari methamfetamin.

"Jadi dia mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat," ujar si penyidik.

Ketika dia melihat Cahoon dan balitanya, Phillips mengatakan bahwa ada seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa kereta dorong bayi itu mengandung methamfetamin sehingga harus dia menabrak ibu dan anak dengan sengaja dan membunuh mereka berdua.

"Tindakan ini dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu," kata dia.

Sierra Wilson Cahoon menikah dengan Matt Cahoon, asisten pelatih atletik di Universitas Carson-Newman, sebuah sekolah Kristen yang berjarak kurang dari seperempat mil dari tempat kejadian. Universitas tersebut menyiapkan dana untuk membantu keluarga membayar penguburan.

"Keluarga Atletik Carson-Newman dan Universitas kami patah hati karena mengalami kejadian tragis ini. Selama keadaan duka ini, kami ada untuk Cahoon. Kami di sini untuk mendukung keluarga Cahoon," kata pejabat atletik sekolah.

Phillips dipenjara tanpa ikatan dan menghadapi tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Hukuman itu diterimanya sebagai bentuk ganjaran karena telah membunuh Cahoon, Nolan, dan bayi yang akan ia miliki, serta hitungan percobaan pembunuhan tingkat pertama.