Brilio.net - Masih hangat diberitakan kasus AA dan anaknya MAS menganiaya Dasrul, guru SMKN 2 Makassar. Akar masalahnya adalah ayah dan anaknya tidak terima dengan tamparan yang diberikan Dasrul pada MAS ketika dia tidak membawa tugas sekolah yang diminta. Ketidakutuhan cerita MAS pada AA juga turut menyumbang keruwetan masalah ini.
Bagaimana sebenarnya kejadian utuh peristiwa tersebut? Berikut kronologi lengkapnya.
MAS (15) hari itu tidak membawa apa yang ditugaskan oleh Dasrul pada pertemuan sebelumnya. Sebab tidak membawa bahan, MAS diminta untuk duduk di kursi kelas bagian belakang. MAS tidak sepenuhnya menerima permintaan Dasrul. Dia memang duduk di kursi belakang, namun membuat suasana menjadi ribut karena mengganggu teman-temannya. Dasrul menegur. MAS diminta untuk keluar kelas karena ulahnya itu.
Seorang teman kelas MAS ynag bernama Malik urun pengakuan. Ketika berjalan keluar kelas, kaki MAS tersangkut meja. Hal itu menyebabkan MAS terjatuh dan semakin merasa dirinya dipermalukan. Malik membantah apa yang diungkap oleh MAS bahwa dirinya dipukul oleh Dasrul hingga jatuh. Setelahnya, sembari keluar kelas MAS menyampaikan kata "sundala" pada Dasrul. MAS juga menendang pintu kelas. Dasrul sempart reaktif meresponssikap buruk MAS dengan memberikan tamparan untuk mendisiplinkan. Sementara proses belajar-mengajar dilanjutkan, MAS menelepon ayahnya tentang kejadian yang baru dialaminya, namun dengan kronologi versinya. Pemakaian ponsel ini merupakan bukti bahwa AA anak yang sedikit bandel. Sebab, sekolah tersebut tidak memperkenankan siswanya membawa ponsel ke sekolah.
Di telepon, sang ayah Adnan Ahmad(43) mengaku mendapat kabar bahwa anaknya telah dipukul oleh gurunya. Tentang alasan pemukulan yang ditangkap dari penjelasan sang anak tidak jelas. Pengakuan ini disampaikan AA ketika di Mapolsek Tamalate.
Setiba di sekolah, ayah dan anak itu langsung mencari Dasrul. Oleh sebab tidak tahu pasti keberadaan sang guru, mereka bermaksud menuju ruang kepala sekolah. Namun dalam perjalanan mereka berpapasan dengan Dasrul. Adnan mempertanyakan alasan Dasrul memukul anaknya. Menurut Adnan yang dalam keadaan emosi itu, jawaban Dasrul berkesan menantang. Refleks Adnan memberikan bogem mentah ke wajah sang guru sebanyak dua kali. Akibatnya, Dasrul mengalami luka memar pada bagian pelipisnya. Hidungnya juga mengeluarkan darah hingga membercaki pakaian putih yang dikenakannya waktu itu. MAS pun turut memukul Dasrul. Adnan tidak membantah hal ini.
Nah bagaimanakah sampai bisa terjadi pendarahan dari hidung Dasrul?
Jika diperhatikan dengan jeli, di salah satu jari tangan kanan Adnan tampak sebuah cincin batu akik dengan mata hijau yang cukup besar. Keberadaan cincin ini bisa menjadi penyebab pendarahan dari hidung Dasrul.
Seperti diketahui, terdapat tulang hidung dan dan tulang rawan. Ketika tulang hidung retak atau pecah, maka sekat tipis pemisah hidung menjadi dua bagian yang bernama septum akan bergeser dari tempat awal. Rongga hidung menjadi menyempit. Gumpalan darah dalam hidung itu dapat disebabkan oleh patahnya tulang hidung, kondisi ini dinamakan hematoma septum. Jika sudah begini maka akan ada kemungkinan tulang rawan ikut pecah. Dampak lain yang lebih serius adalah indera penciuman berkurang atau bahkan hilang.
Keadaan ini hanya bisa disembuhkan dengan metode non-bedah yang disebut closed reduction atau melalui operasi. Pada closed reduction, dokter akan menyetel tulang hidung pasien menggunakan alat khusus secara manual, tanpa pembedahan. Jenis pengobatan ini dapat dilakukan jika tidak lebih dari 14 hari setelah cedera. Sedangkan jalan operasi harus dilakukan jika kondisi hidung tak kunjung membaik. Tujuannya adalah meluruskan kembali tulang hidung sekaligus mengembalikan bentuk hidung (rhinoplasty).
Recommended By Editor
- Guru korban pemukulan siswa & orangtua alami patah hidung
- Tegur murid yang tak kerjakan PR, guru ini dianiaya orangtua siswa
- Tunaikan nazar kenaikan kelas, 4 siswa di sekolah ini cuci motor guru
- Buntut pemukulan guru, siswa ditahan & terancam tak bisa sekolah lagi
- Datangi Polsek, siswa SMK N 2 Makassar minta pemukul guru diproses