Brilio.net - Banyak orang yang sulit lepas dari handphone. Meski baterai telah habis sekalipun, pasti akan tetap dimainkan walaupun sambil di-charge.

Tapi tahukah kamu kalau main HP sambil di-charge itu sangat berbahaya? Banyak kasus orang tersetrum karena memainkan HP sambil di-charge. Bahkan hingga kehilangan nyawa.

Rasa sesal itu menyelimuti pasangan Madyani dan Andarwati, warga Blok Roma, Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Mereka harus mengikhlaskan kepergian anak ketiganya, Arfan.

Video kesedihan orangtua Arfan itu sebelumnya sempat viral di media sosial. Sang ibu menangis histeris sambil menggendong Arfan yang berusia 10 bulan dalam kondisi tak bernyawa.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, tertulis keterangan bahwa Arfan meninggal akibat tersetrum kabel charger ponsel. Namun, faktanya bukan. Kapolres Indaramayu, AKBP Yoris MY Marzuki mengungkapkan kalau Arfan tewas karena tersengat listrik dari kabel mesin roti.

"Setelah ditelusuri bukan karena charger ponsel tapi karena tersengat aliran listrik dari kabel mesin roti," ujar AKBP Yoris MY Marzuki.

viral bayi tewas tersetrum fakta  liputan6.com

foto: liputan6.com

Dari informasi yang didapat, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 8 Oktober 2019. Arfan diduga memegang kabel mesin pembuat roti yang sudah terkelupas hingga tersengat aliran listrik dan meninggal dunia. Pada waktu yang bersamaan, orangtua korban tengah tertidur dan tidak menyadari sang anak sedang mainan kabel yang masih teraliri listrik.

"Orangtua korban mendengar anaknya jatuh dan kesetrum langsung berteriak dan menangis lalu dibawa ke Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu," ujar dia.

Namun, setibanya di Puskesmas Jatibarang, Arfan sudah meninggal dunia. Tangisan ibu korban pecah dan histeris sembari menggendong anaknya yang sudah tiada.

Dalam video berdurasi 39 detik yang beredar viral, sang ibu terus menangis sambil menggendong dan menggoyangkan tubuh anaknya. Ia berusaha agar anaknya bisa kembali hidup.

viral bayi tewas tersetrum fakta  liputan6.com

foto: liputan6.com

"Orangtua korban menerima ikhlas dan membuat pernyataan atas kejadian ini merupakan musibah. Korban kemudian dimakamkan di Kabupaten Kuningan," ujar dia.

Dari informasi yang didapat, orangtua Arfan merupakan pengusaha roti. Mereka memiliki mesin pembuat roti sendiri. Keduanya juga dikenal baik dengan tetangga di lingkungan sekitar.

"Suka bagi-bagi roti kalau ada hajatan atau ada yang meninggal," ujar tetangga Madyani yang meminta tidak disebutkan namanya itu.