Brilio.net - Hubungan antara guru dan murid di sekolah idealnya diwarnai dengan saling menghormati. Guru sebagai pendidik tidak hanya dalam mengajarkan ilmu, namun juga membentuk karakter para siswa. Sementara murid diharapkan menghargai jerih payah guru yang membimbing mereka.
Namun, realita tidak selalu seindah harapan. Beberapa waktu belakangan ini, sebuah curhatan dari seorang guru viral di media sosial, mengungkapkan ketidaknyamanan dan kesedihan seorang pengajar yang tidak dihargai oleh murid-muridnya.
Melalui akun X (Twitter) @atasnamakakayu, guru tersebut menceritakan pengalaman pahitnya saat mengajar di sebuah kelas 9 SMP. Ia mengungkapkan bagaimana siswa-siswanya bersikap kurang ajar dan tidak menunjukkan rasa hormat.
Kurang ajar banget siswa-siswaku. Tugas dari dua minggu yang lalu ga dikerjakan, alasannya sibuk latihan (kegiatan luar sekolah). Aku kasih pilihan untuk konsekuensinya, masih aja nawar-nawar dan ngatur-ngatur. Aku minta gantian, mereka yang jadi guru, aku jadi siswanya," tulis sang guru mengawali curhatannya.
foto: X/@atasnamakakayu
Kejadian tersebut semakin memuncak ketika dua siswa maju ke depan kelas dan mulai memerankan peran sebagai guru. Salah satu siswa yang berperan sebagai 'guru' malah bertindak tidak hormat dengan menyuruh teman-temannya pulang seolah-olah ia benar-benar memiliki otoritas untuk mengakhiri kelas. Sang guru hanya bisa terdiam sambil menyaksikan aksi siswa-siswanya yang terkesan merendahkan peran seorang pengajar.
Aku cuma diem ngeliatin. Setelah itu, dia nyuruh temen-temennya berdoa. Aku juga ikut berdoa (memainkan peranku), sambil istigfar dalam hati. Aku pikir dengan begitu, dia sadar dan berhenti. Ternyata tetap lanjut nyuruh teman-temannya pulang," lanjutnya.
Guru tersebut akhirnya memutuskan untuk merekam aksi siswanya sebagai bentuk peringatan. Namun, saat ia berpura-pura akan mengunggah video tersebut ke Instagram, reaksi yang muncul dari siswa tidak sesuai harapan.
foto: X/@atasnamakakayu
Alih-alih meminta maaf, siswa tersebut malah merampas ponsel sang guru. Guru tersebut berusaha meminta ponselnya kembali, namun siswa itu menolak mengembalikannya sebelum video dihapus.
"Padahal aku cuma mau dia berhenti dan minta maaf atas kelakuannya. Aku ga expect kalau dia rebut HPku dari tanganku dan minta aku hapus. Aku minta HPku kembali, tapi dia gamau kasih sebelum aku hapus videonya. Ya gimana mau ku hapus kalau HPnya aja sama dia?" terangnya.
Tidak sampai di situ, siswa itu juga berani membuka-buka ponsel milik gurunya untuk mencari video yang direkam. Apa yang awalnya hanya dimaksudkan sebagai gertakan untuk membuat siswa menyadari kesalahannya, berubah menjadi momen yang membuat sang guru merasa semakin tidak dihargai.
"Bahkan dia berani loh buka-buka HPku untuk cari videonya. Btw, videonya udah ku hapus. Aku sama sekali ga berniat untuk upload ke story, itu cuma gertakan tapi responnya ga sesuai harapan," tambahnya.
Setelah situasi ini, sang guru akhirnya memilih untuk keluar dari kelas. Dengan perasaan yang tidak karuan, ia menuju ruang guru dan menangis, meluapkan emosinya yang sudah menumpuk.
Guru tersebut juga mengungkapkan contoh lain di mana siswanya berusaha "mengatur" dirinya. Salah satu contohnya adalah ketika ia menanyakan tentang tugas yang harus dikumpulkan.
Siswa tersebut dengan santai menjelaskan bahwa ia dan temannya sibuk dengan kegiatan di luar kelas. Seolah-olah kegiatan tersebut lebih penting daripada tugas sekolah yang sudah diberikan dua minggu sebelumnya.
foto: X/@atasnamakakayu
Apa yang membuat peristiwa ini semakin menyakitkan adalah sikap siswa yang tidak merasa bersalah. Guru tersebut bahkan menjelaskan bahwa siswa yang bersikap kurang ajar itu tergolong pintar dalam pembelajaran, namun memiliki sikap yang buruk. Ia menyayangkan bahwa kecerdasan tanpa attitude yang baik seakan tidak ada artinya.
Oh ya, si siswa yang kurang ajar ini termasuk yang pinter dalam pembelajaran, tapi buat aku ga ada artinya kalo ga ada attitudenya, ungkapnya.
foto: X/@atasnamakakayu
Walaupun pada akhirnya siswa tersebut meminta maaf, tetap saja kejadian ini menyisakan perasaan yang tidak enak. Guru tersebut berharap siswa-siswanya bisa lebih menghargai guru dan memiliki sikap yang lebih baik di masa depan.
"Anaknya udah minta maaf, 'Saya minta maaf Bu, karena merampas HP Ibu, saya ga akan mengulangnya lagi asal ga ada yang mengompori saya'" beber guru tersebut.
Peristiwa ini memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang merasa kesal membaca pengalaman tersebut, sambil mempertanyakan sikap sopan santun siswa zaman sekarang. Tak sedikit pula yang khawatir dengan masa depan Indonesia apabila generasi muda minim attitude dan sulit dinasehati.
"Bacanya aja kesel banget. Heran ya kenapa ga ada sopan santun dan menghargai guru gitu?" kata @tsamirahh
"Halo kak, aku jg guru. Tp bener nih murid jaman sekarang kelakuannya YaAllah bikin istighfar terus tiap abis ngajar. Semangat ya kak," komentar @vanilla_aaaaaa.
"Kalo anak-anak jaman sekarang attitudenya pada kayak dan gini gak bisa dinasehati. Apa kabar Indonesia di masa depan? Dari kemarin gua liat byk bgt anak-anak minim attitude kayak gini," tulis @sarcasmxy.
"dapet guru yg santai, malah pada ngelunjak ya.. digalakin orang tuanya nanti yang dateng," timpal @alberchtstein.
Recommended By Editor
- Bujet pas-pasan jiwa sosialita, 11 potret kocak aksi orang pengin terlihat sultan ini maksa banget
- Naik motor dengan cara nggak wajar, pasangan muda-mudi ini diincar polisi
- 10 Kelakuan bocah mencoba keren ini bikin ketawa sampai tahun baru
- 7 Chat murid dengan guru bahasa Inggris, endingnya bikin geli
- 10 Chat salah ketik ke guru ini lucunya bikin tepuk jidat