Brilio.net - Kasus bullying yang terjadi di sekolah-sekolah seolah tak pernah ada habisnya. Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa perempuan mendapat perlakuan tidak menyenangkan baru-baru viral di media sosial. Pembullyan tersebut tak hanya berupa kata, tapi juga mengarah ke tindak penganiayaan.

Video berdurasi sekitar 30 detik berisi adegan tiga siswa laki-laki yang masih teman sekelas korban melakukan penganiayaan. Diketahui korban tersebut bernama Cahya Anugraheni pelajar siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.

Tampak, Cahya pertama dipukul menggunakan tangan pada bagian kepala, kemudian secara bergantian ketiga pelaku perundungan menendang ingga memukul menggunakan gagang sapu. Bagian undak dan punggung korban jadi bagian tubuh paling paling sering terkena pukulan.

Siswa dibully di Purworejo  berbagai sumber

foto: liputan6.com

Mendapatkan perlakuan tersebut, Cahya yang merupakan siswa disabilitas hanya bisa terdiam dan tertunduk sambil menutup wajahnya.

Beredarnya video pembullyan tersebut juga menarik perhatian Gubernur, Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Setelah mendapat laporan dari warganet, Ganjar langsung menguhubungi kepala sekolah. Tak hanya itu, Ganjar juga menghubungi langsung bupati Purworejo.

Kepala Sekolah SMP Muhamadiyah Butuh Purworejo, Akhmad, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2) mengatakan, pihak sekolah mengakui siswa atas nama Cahya yang merupakan siswa di kerap mendapat perundungan. Tidak hanya diejek, namun juga kerap dimintai uang oleh teman laki-laki.

"Sebelumnya saya sering katakan, sering saya panggil. Kamu itu orang normal kamu harusnya lebih bagus daripada dia, mengapa melakukan tindakan tidak terpuji. Saya sudah sering memberikan pembinaan sama anak yang melakukan itu," katanya seperti dikutip brilio.net dari liputan6.com, Kamis (13/2).

"Ini di luar dugaan temannya mesake (kasihan ke Cahya) ambil gambar diviralkan yang jadi heboh," tambahnya.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Sutisna menjelaskan tiga siswa yang melakukan persekusi itu menjadi tersangka. Mereka adalah TP, DF, dan UHA yang merupakan teman satu sekolah korban. Ketiganya, TP, DF, UHA, tega melakukan perundunganusai korban CA menolak memberikan sejumlah uang.

"Bahwa murid wanita ini dipalak, dimintai uang, oleh tiga pelaku," kata Iskandar saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2).

CA lalu justru melaporkan aksi pemalakan tersebut kepada guru. Aksinya itu membuat ketiga tersangka berang hingga melakukan perundunganke korban. "Karena tidak dikasih dan dilaporkan ke guru, akhirnya tiga pelaku marah dan menganiaya," terang dia.

Sementara menurut Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito korban dikenal sebagai peribadi yang pendiam. Karena pendiamnya, CA dianggap oleh orang-orang di sekitarnya sebagai anak dengan keterbelakangan mental.

"Orang-orang liatnya begitu (keterbelakangan mental), tapi kita belum cek. Kita belum periksa korban, kita (mesti) cek psikologis dulu," beber Rizal kala dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (13/2).