Brilio.net - Belum lama ini, publik khususnya warga Bali dihebohkan dengan seorang turis asal Australia yang mengamuk dan menendang seorang pengendara motor hingga terjatuh. Bahkan, kejadian yang terjadi di Sunset Road, Bali tersebut sampai diberitakan oleh media asing saking viralnya.

Tak lama berselang, warga Bali kembali dibuat heboh dengan sebuah video yang kembali memperlihatkan aksi tak terpuji yang dilakukan oleh turis asing. Video itu memperlihatkan dua orang turis yang diketahui berasal dari Ceko melecehkan sebuah tempat suci yang berada di kawasan Monkey Forest, Ubud, Bali.

Dalam video, tampak sepasang turis yang diketahui bernama Sabina Dolezalova dan Zdenek Slouka mengambil air suci dan membasuhkannya ke bagian pantat Sabina. Pada awalnya kejadian itu terekam lewat unggahan Sabina lewat akun Instagram @sabina_dolezalova_ifbb. Tak ayal, postingan itu langsung viral di media sosial.

Masyarakat Bali pun langsung geram dengan ulah kedua turis tersebut karena telah melecehkan air suci di tempat yang juga suci. Bahkan, masyarakat luar Bali pun ikut mengungkapkan rasa kesal terhadap usal Sabina dan Zdenek tersebut.

Desainer kenamaan asal Bali, Ni Luh Djelantik sampai mengunggah ulang video yang tersebar tersebut. Dalam caption, ia menuliskan keprihatinannya mengenai maraknya aksi tak terpuji yang dilakukan turis asing di Bali.

View this post on Instagram

Seperti yang sudah pernah kusampaikan 8 tahun lalu dalam sebuah wawancara. Bali akan tenggelam jika tidak bisa menjaga diri dan menyeleksi jenis wisatawan yang datang ke pulaunya. Sempat dianggap sebagai anti backpacker tapi kukatakan. Ini bukan tentang uang. Backpacker dan luxury tourism kami sambut dengan gembira asal respek dan memahami adat istiadat yang kami jalani. Untuk jajaran pemegang kebijakan pariwisata. Mari kita jalan-jalan dan bertemu dengan masyarakat. Karena Bali punya kehormatan dan harga diri bukan seperti perempuan murahan yang bisa dijambak sana sini, diperas hingga tetes keringat terakhir untuk sekedar target semata.

A post shared by Niluh Djelantik (@niluhdjelantik) on


"Seperti yang sudah pernah kusampaikan 8 tahun lalu dalam sebuah wawancara. Bali akan tenggelam jika tidak bisa menjaga diri dan menyeleksi jenis wisatawan yang datang ke pulaunya. Sempat dianggap sebagai anti backpacker tapi kukatakan. Ini bukan tentang uang. Backpacker dan luxury tourism kami sambut dengan gembira asal respek dan memahami adat istiadat yang kami jalani. Untuk jajaran pemegang kebijakan pariwisata. Mari kita jalan-jalan dan bertemu dengan masyarakat. Karena Bali punya kehormatan dan harga diri bukan seperti perempuan murahan yang bisa dijambak sana sini, diperas hingga tetes keringat terakhir untuk sekedar target semata," tulisnya dikutip brilio.net dari akun Instagram @niluhdjelantik, Senin (12/8).

Dilansir dari Kapanlagi, kedua turis tersebut telah menyampaikan permintaan maaf. Dari postingan yang diunggah oleh akun @aryawedakarna, keduanya mengaku menyesal melakukan hal tak terpuji itu.

"Selamat pagi. Kami tidak tahu bahwa itu adalah air suci. Kami sangat meminta maaf dan tentu saja, kami tidak benar-benar membasuh (pantat). Tentu saja au memakai pakaian dalam. Kami sudah menghapus video itu dan aku benar-benar minta maaf. Kami benar-benar tidak tahu. Apakah ada yang bisa kami lakukan. Kami akan meminta maaf kepada masyarakat Bali lewat media sosial," tulis Sabina.