Brilio.net - Viralsebuah unggahan video yang memperlihatkan ribuan pencari kerja berdesakkan untuk menyerahkan surat lamaran di sebuah pabrik sepatu. Momen tersebut diketahui terjadi pada Kamis, (10/9). Kejadian ini terjadi sejak pagi hari di halaman depan pabrik Metro Pearl Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Banyaknya orang kehilangan pekerjaan saatpandemi Covid-19 ini membuat mereka sangat antusias ketika tahu pabrik Metro Pearl Indonesia membuka lowongan pekerjaan, dan akhirnya segera menyerbu pabrik itu.

lamar kerja berdesakan di tengah pandemi Instagram

foto: Instagram/@memoefriantto

Dilansir brilio.net dari Merdeka.com pada Jumat (11/9), video yang beredarmemperlihatkan ribuan pelamar kerja itu saling berdesakan tanpapeduli bahaya tertular virus Covid-19. Mereka saling berebut agar bisa menyerahkan berkas dan kelengkapan lamaran kerja lainnya.

Di dalam surat yang beredar, pabrik ini membuka lowongan untuk menerima pekerja yang terkena dampak Covid-19 sebanyak 124 pekerja bagi yang memiliki keahlian, dan 50 pekerja bagi yang belum memiliki pengalaman.

Tak lama setelah berita lowongan itu tersebar, ribuan pelamar kerja langsung memadati halaman depan pabrik itu, dan menimbulkan kerumunan padahal sudah dianjurkan untuk tak berkerumun agar mengurangi risiko tertular Covid-19.

Dalam video, terdengar imbauan dari petugas setempat agar para pencari kerja tidak berdesak-desakan. Akan tetapi, imbauan tersebut seolah tak dihiraukan. Mereka tetap bersikeras untuk bisa memberikan berkas lamaran kerja lebih dahulu.

lamar kerja berdesakan di tengah pandemi Instagram

foto: Instagram/@memoefriantto

Banyak orang menyayangkan aksi pelamar kerja yang tak menghiraukan protokol kesehatan tersebut. Tak sedikit pula yang mengkritik pihak pabrik yang seharusnya membuat jalur antrian agar pelamar tidak berdesakan dan situasi lebih kondusif, atau pengiriman berkas lamaran lewat media elektronik seperti e-mail.

Karena situasi yang semakin tak terkendali, pihak kepolisian sektor Jatiluhur Purwakarta akhirnya membubarkan paksa ribuan pelamar kerja tersebut karena khawatir bisa memicu penyebaran virus Covid-19.

"Saya penanggung jawab keamanan kali ini, silahkan kalian pulang sayangi kesehatan diri kalian. Sudah pulang pulang," terdengar suara himbauan dalam video.