Brilio.net - Industri kreatif di Indonesia semakin berkembang, termasuk fashion. Perkembangan dunia fashion di Indonesia tentunya tidak lepas dari kontribusi para desainer busana Indonesia dalam melahirkan karya-karya terbaik mereka. Kelompok kreatif itu secara konsisten terus melakukan inovasi dan menciptakan inspirasi mode.

Dalam pagelaran mode terbesar Indonesia, Jakarta Fashion Week 2016, untuk pertama kalinya Wardah menghadirkan Wardah Fashion Award 2016. Dalam ajang ini Wardah memberi kesempatan para desainer muda untuk menunjukan kreativitas mereka lewat desain mode. Dua belas finalis yang terpilih diseleksi dewan juri yang terdiri dari Itang Yunasz, Barli Asmara, Dewi Sandra, Tenik Hartono, dan Amy Wirabudi.

Patricia Katinka  2016 brilio.net

Ini rancangannya/brilio.net/syifa fauziah

"Ini adalah upaya memberikan tempat untuk mengajak adik-adik yang sudah melakukan pekerjaan luar biasa, next generation designer," tutur Dewi Sandra.

Para dewan juri menilai kreativitas, daya pakai busana, daya jual, kompetensi tentang mode, teknik, nilai estetika produk dan rencana bisnis dari masing-masing finalis. Dari 12 finalis, terpilihlah Patricia Katinka sebagai pemenang pertama. Perasaan bahagia dan haru terlihat dari raut wajah Mahasiswa LPTB Susan Budiharjo ini.

Patricia Katinka  2016 brilio.net

Anggun ya/foto: brilio.net/syifa fauziah

"Saya mengetahui lomba ini sebelum deadline ditutup dengan waktu yang mepet saya yakin bisa melakukannya. Nggak nyangka bisa masuk final, dan bahkan bisa keluar jadi pemenang, senang banget," ujar Patricia kepada brilio.net, Sabtu (29/10).

Tema rancangan yang mengantarkannya menjadi pemenang ini yaitu volumetri. Inspirasi dari brand capsul collection miliknya ini adalah rambut. Bagaimana seorang hairstyles mengubah rambut yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.

Patricia Katinka  2016 brilio.net

Sensasi volumetri yang menawan/foto: brilio.net/syifa fauziah

"Dari situ saya melihat kayanya sebagai fashion desainer. Saya bisa melakukan hal yang sama. Mengubah kain yang biasa aja, yang biasa kita temuin dimana-mana menjadi sesuatu yang tidak biasa dengan menghasilkan tekstur yang baru, lekukan baru dan siluet yang baru," jelasnya.

Patricia mengaku, hanya butuh waktu tiga minggu untuk menyelesaikan karyanya itu. Namun dengan begitu ia tetap merasa bangga karena bisa keluar menjadi pemenang.

"Setalah ini saya mau sekolah lagi, karena dapat beasiswa dari Wardah, saya mau menggali ilmu lagi. Setelah itu saya mau buat brand untuk koleksi saya," ungkapnya.

Wah selamat deh.