4 Adegan nostalgia di film Eiffel I'm in Love 2 ini dianggap janggal

Brilio.net - Film Eiffel I'm in Love 2 telah hadir di bioskop sejak 14 Februari 2018 lalu. Film sekuel dengan judul yang sama dari film sebelumnya ini telah ditonton lebih dari 400 ribu orang. Sama seperti film pertama, Shandy Aulia dan Samuel Rizal dipercaya memerankan kembali karakter pasangan Tita dan Adit.

Film Eiffel I'm In Love 2 ini banyak ditunggu penonton karena penasaran dengan kisah cinta Adit dan Tita. Keduanya dikisahkan menjalin hubungan jarak jauh selama 12 tahun. Setelah film pertama laris di pasaran pada tahun 2003, Soraya Intercine Films tertarik melanjutkan cerita cinta pasangan muda fenomenal itu.

Sejak tayang perdana, film yang disutradarai oleh Rizal mantovani ini menjadi buah bibir pecinta film Tanah Air. Tak sedikit yang merasa senang dengan kehadiran film sekuel Eiffel Im In Love, namun demikian kritikan juga hadir mengiringi penayangan film tersebut.

Banyak penonton memberikan review atau ulasan yang berisi keheranan penonton. Penonton mengungkapkan terdapat beberapa adegan yang bikin geleng-geleng kepala saat menyaksikan.

Adegan apa saja tuh, yang dimaksud? Penasaran, kan?

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (20/2), berikut adegan di film Eiffel I'm In Love 2 yang bikin penonton tepuk jidat. Coba deh cermati, kalau menurutmu janggal apa nggak.


1. Tita nggak dibolehin pakai handphone sampai usia 27 tahun.

foto: Instagram/@eiffeliminlovemovie

Sejak di film pertamanya, Tita digambarkan sebagai anak perempuan yang mendapat asuhan dari ibu overprotektif. Cerita tersebut berlanjut hingga usia Tita beranjak 27 tahun.

Namun Tita yang telah berprofesi sebagai dokter hewan di salah satu klinik tidak memiliki handphone karena belum diizinkan oleh sang mama. Duh, yakin usia 27 nggak boleh pakai HP?


2. Orangtua tetap overprotektif pada Tita meski usianya hampir kepala tiga.

foto: Instagram/@hilda_arifin

 Ada lagi adegan yang menunjukkan bahwa sang mama masih overprotektif untuk ukuran usia Tita dewasa. Saat menghadiri pernikahan Nanda, Tita didapuk menjadi pendamping pengantin wanita. Pesta pernikahan yang digelar pada malam hari, Tita mendapat telepon berulang kali dari mamanya lewat handphone asisten rumah tangga (bibi).

Mama Tita melalui sambungan telepon berkata pukul 20.00 atau 8 malam, Tita harus segera pulang ke rumah. Sang mama merasa khawatir dan takut terjadi apa-apa pada anak bungsunya. Adegan ini membuat banyak penonton berkerut.


3. Tita dan Adit beranjak dewasa namun hubungan keduanya masih seperti ABG.

foto: Instagram/@eiffeliminlovemovie

Tita dan Adit menjalani hubungan jarak jauh selama 12 tahun. Seiring berjalannya waktu, pasangan cuek-manja ini masih mempertahankan karakter masing-masing.

Usia keduanya tak muda lagi, di mana pasangan seumuran mereka telah menikah. Namun banyak penonton menilai tingkah Tita begitu childish dan kekanak-kanakan.

Tita sendiri digambarkan sebagai wanita berusia 27 tahun yang telah bekerja. Jika teman seusianya telah menikah, Tita pun merasa ingin mengalami hal yang sama dengan teman-temannya.

Dalam film Eiffel I'm in Love 2 ini Tita dianggap penonton sebagai cewek yang ingin segera dinikahi. Sementara Adit adalah tipe cowok yang merasa belum siap menikah karena memikirkan banyak hal.

Gambaran pasangan Tita dan Adit ini terlihat dekat dengan realita yang ada di masyarakat. Kendati demikian, sebelum memutuskan menikahi anak orang tentu perlu persiapan yang matang seperti kemantapan finansial hingga pekerjaan.


4. Pindah ke Paris satu keluarga.

foto: istimewa

Dalam film Eiffel I'm in Love 2, Tita dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Paris. Orangtua Tita mendapat tanggung jawab untuk mengurus bisnis ayah Adit atau Oom Reza di bidang kuliner.

Sepeninggalan Oom Reza, restoran khas Indonesia di Prancis akan dikelola oleh orangtua Tita. Kendati demikian, penonton menilai ada kejanggalan di mana satu keluarga ikut diboyong ke Prancis.

foto: Instagram/@sorayaintercinefilms

Ah, tapi terlepas dari adegan yang bikin tepuk jidat di atas, Eiffel I'm In Love 2 ini memang layak ditonton karena banyak momen yang bisa membuatmu nostalgia. Jayalah terus film Indonesia!