Brilio.net - ASEAN-ROK Film Leaders Incubator: FLY 2017 digelar selama dua pekan (20 November - 3 Desember) di Yogyakarta. Event ini mempertemukan para filmmaker muda dari 10 negara di ASEAN plus Korea Selatan untuk diinkubasi mendapatkan workshop pembuatan film.
Para peserta yang berjumlah 22 orang itu akan dibagi menjadi dua tim. Masing-masing tim akan membuat satu karya film yang akan tayang perdana di JOGJA-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada awal Desember mendatang.
Dalam event ini ada empat wakil dari Tanah Air yang terlibat. Berikut nama-nama tersebut.
1. Gerry Fairus Irsan
foto: jaff-filmfest.org
Filmmaker asal Bandung ini menjadi trainee di FLY 2017. Alumnus jurusan Broadcasting Universitas Padjadjaran Bandung ini aktif di Bandung FIlm Council. Filmnya pernah terpilih di (JAFF), XXI Short Film Festival, Chennai International Short Film Festival, Los Angeles Short Film Festival.
2. Helena Lorentia
foto: instagram/@helenalorentia
Filmmaker asal Surabaya ini merupakan alumnus jurusan perfilman dari Dongseo University Busan Korea. Dia mengambil double major di jurusan Bahasa Inggris Universitas Kristen Petra dengan fokus Creative Writing. Dia telah berperan dalam 20 film dengan posisi berbeda. Namun fokusnya adalah penyutradaraan dan penulisan naskah.
3. Lucky Kuswandi
foto: luckykuswandi.com
Pria yang memulaii debut film lewat Berlinale Talent Campus 2006 ini menjadi instruktur penyutradaraan. Film panjang perdananya adalah Madame X (2010) yang mendapatkan nominasi di Asian Film Awards 2011. Dari film keduanya In the Absence of the Sun dia dinominasikan untuk Best Director dan Best Original Scripwriter.
4. Bayu Prihantoro Filemon
foto: twitter/@bayuprihantoro
Alumni Asian Film Academy ini mendapat kehormatan sebagai instruktur sinematografi. Di dunia film, dia lebih banyak mengumpulkan pengalaman sebagai sinematografer. Film panjang debutnya, Peculiar Vacation and Other Illnesses tayang di beberapa festival film seperti Locarno International Film Festival 2012, Busan International Film Festival 2012, serta mendapat Special Mention Dragons and Tigers Award for Young Cinema Vancouver International Film Festival 2012.
Recommended By Editor
- Syuting film horor, Wizzy Williana tak berani baca naskah sendirian
- 5 Fakta film animasi Indonesia Knight Kris, biayanya fantastis
- Durasi cuma 5 menit, 5 film ini bikin kamu ngakak hingga menangis haru
- Kecewa dengan sensor film My Generation, ini kicauan Upi Avianto
- 5 Gaya si cantik Estelle Linden di film superhero Indonesia Valentine