3. The Pirates: The Last Royal Treasure (2022).

<img style=

foto: imdb.com

The Pirates: The Last Royal Treasure atau The Pirates: Goblin Flag merupakan film Korea terbaik paruh awal 2022 dan berhasil meraih pendapatan tinggi sebanyak USD 10,31 juta. Film ini mengisahkan tentang petualangan bajak laut yang berkumpul di laut dan mencari harta kerajaan yang telah menghilang tanpa jejak. Film pertama dari seri ini berhasil meraih 8,66 juta penonton di seluruh dunia pada 2014.

Seri kedua ini mampu memberikan hal berbeda dan tentu saja jauh lebih baik dari seri pertama. Merajut kisah kolosal dengan adegan aksi, diprediksi akan menjadi tayangan yang banyak dinanti-nantikan banyak orang.

4. Broker (2022).

<img style=

foto: imdb.com

Broker merupakan film Korea terbaik paruh awal 2022 dan berhasil meraih pendapatan tinggi sebanyak USD 9,54 juta. Selain itu, film ini juga berhasil menjadi pemenang untuk nominasi Ecumenical Jury Award dan Best Actor di Cannes Film Festival. Broker berkisah tentang Sang-hyeon (Song Kang-ho), pemilik binatu dan sukarelawan di gereja terdekat, tempat temannya Dong-soo (Gang Dong-won) bekerja. Keduanya menjalankan bisnis ilegal bersama: Sang-hyeon sesekali mencuri bayi dari kotak bayi gereja dengan bantuan Dong-soo yang menghapus rekaman CCTV gereja yang menunjukkan bayi di tempat tersebut.

Mereka kemudian menjual bayi tersebut di pasar gelap adopsi. Namun, ketika seorang ibu muda, So-young (Lee Ji-eun), kembali setelah meninggalkan bayinya, ia bertemu mereka dan memutuskan untuk pergi bersama dalam perjalanan untuk mewawancarai calon orang tua bayi. Sementara itu, dua detektif, Soo-jin (Bae Doona) dan Detektif Lee (Lee Joo-young), sedang mengikuti jejak mereka untuk menyelediki kasus perdagangan bayi yang selama ini berlangsung ilegal.

5. Kingmaker (2022).

<img style=

foto: imdb.com

Kingmaker merupakan film Korea terbaik paruh awal 2022 dan berhasil meraih pendapatan tinggi sebanyak USD 6 juta dengan 783.450 tiket terjual. Film ini mengisahkan mimpi seorang politisi untuk mengubah dunia dengan ahli strategi kampanye pemilihan yang sangat baik. Hal tersebut bermula saat Seo Chang-dae mengambil bagian dalam kampanye politik Kim Woon-beom. Untuk melawan partai penguasa diktator saat itu, Seo Chang-dae mengadopsi kampanye propaganda yang sangat agresif, dan itu membuat Kim Woon-beom menjadi kandidat terkuat di partai oposisi.

Ketika Seo Chang-dae yang ambisius percaya bahwa cara yang tidak dapat dibenarkan diperlukan untuk politik, Kim Woon-beom memiliki keyakinan kuat bahwa itu bukan politik yang sebenarnya. Sementara konflik mereka semakin dalam, partai yang berkuasa diam-diam menghubungi Seo Chang-dae untuk memenangkan pemilihan presiden berikutnya.