Brilio.net - The Last Mercenary merupakan film berbahasa Prancis yang menceritakan mantan agen rahasia yang beralih profesi menjadi tentara bayaran. Namun, tentara bayaran yang bernama Richard tersebut mesti kembali ke Prancis saat mengetahui putranya, Archibald tersandung kasus sebab pekerjaannya, Richard pergi untuk menyelamatkan anaknya.

Sesampainya di Prancis, Richard bergabung dengan teman-teman anaknya. Akhirnya, untuk dapat segera menyelamatkan anaknya, ia bergabung dengan sekelompok anak muda ceroboh dan sembrono hingga di sinilah awal aksi kocak tokoh utama ini dimulai.

Hadir di Netflix pada 30 Juli mendatang, film ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Dilansir Brilio.net dari berbagai sumber Rabu (14/7), berikut 7 alasan mengapa The Last Mercenary menarik untuk ditonton.

1. Dibintangi oleh Jean-Claude Van Damme (JCVD).

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

The Last Mercenary adalah film aksi komedi dan juga proyek pertama Jean-Claude Van Damme untuk situs streaming film raksasa Netflix. Pria yang dikenal dengan julukan Muscles from Brussels ini menampilkan keterampilan seni bela diri yang dikuasainya. JCVD telah menjadi ikonik dengan film aksinya seperti Death Warrant, Universal Soldier, Nowhere to Run, Hard Target, Street Fighter, Sudden Death, Timecop dan masih banyak lagi.

2. Dibintangi generasi baru dan pemain Prancis.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

Selain JCVD sebagai bintang utama, The Last Mercenary juga menghadirkan pemain-pemain dari generasi baru seperti Alban Ivanov, Assa Sylla, dan Samir Decazza. Selain itu, juga menghadirkan para pemain film Prancis seperti Patrick Timsit, Eric Judor, Miou-Miou, dan Valrie Kaprisky.

3. Penuh aksi laga dan komedi kocak.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

JCVD dikenal sebagai pemain aksi ikonik yang terkenal dengan seni bela dirinya. Peran yang diambilnya selalu tampil dengan ketangkasan yang baik, termasuk saat menjadi peran utama dalam film The Last Mercenary. Selain itu, ia juga tampil kocak saat berpenampilan menggunakan wig dan berlagak seperti perempuan yang terlihat sangat tidak seperti perempuan. Film ini mampu memberikan dua pengalaman sekaligus: penuh dengan adegan aksi yang membuat penonton tak boleh meninggalkannya, bahkan untuk satu detik. Juga film ini dipenuhi aksi kocak yang akan membuat penontonnya tertawa.

4. Plot cerita yang disesuaikan dengan bintang utama.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

The Last Mercenary tidak hanya sekadar film yang dibuat begitu saja, melainkan hampir semua plot yang dibuatnya memang dipersembahkan kepada JCVD. Sebab, karakter bintang utama ini memerlukan fleksibilitas dengan akurasi yang cukup tinggi dan itu di antaranya hanya bisa dilakukan oleh JCVD. Menurut JCVD seperti yang diungkapkan di Men's Health pada 2017, fleksibilitas legendarisnya tersebut berasal dari campuran genetika dan olahraga dan latihan yang hampir seumur hidup ia lakukan.

5. Syuting di dua kota, dua negara.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

Syuting film The Last Mercenary dibuat di dua kota, dua negara Eropa. Proses pertama syuting dilakukan di kota Kyiv, Ukraina di Eropa Timur. Sementara proses syuting yang kedua dilakukan di Paris, Prancis di Eropa Barat.

6. Kolaborasi sutradara dan penulis skenario.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

Selain menyutradarai The Last Mercenary, David Charhon, pembuat film Prancis, berkolaborasi dengan Ismal Sy Savan untuk menulis skenario. Harapannya, kolaborasi ini dapat melahirkan film yang baik.

7. Diproduseri 10 orang lebih.

7 Alasan film The Last Mercenary, tentara bayaran yang menarik ditonton berbagai sumber

foto: IMDb

Seperti yang dilansir dari IMDb, The Last Mercenary diproduseri oleh 10 orang lebih. Berikut nama-nama produser beserta lembaganya: Jean-Charles Levy and Nicolas Manuel (Forecast Pictures); Olivier Albou and Laurence Schonberg (Other Angle Pictures); David Charhon, Jakma Charhon and Eponine Maillet (Mony Films); Olias Barco, Vlad Riashyn (Apple Tree), Jean-Luc Olivier (Line Produser) Vladislav Riashyn (producer (as Vladislav Ryashin), Grebenchikova Ryta (Apple Tree Vision line producer), dan Artemenko Yuriy (producer).