Brilio.net - Mitos standar kecantikan selalu menjadi acuan masyarakat umum untuk menilai apa yang dimaksud cantik dan apa yang masuk dalam kategori jelek. Hal ini tentu saja tak lepas dari konstruksi sosial yang melibatkan iklan kecantikan di televisi maupun di media sosial.
Standar kecantikan tersebut meliputi tubuh ideal yang dianggap seksi, kulit putih, hingga soal tinggi badan. berkat teknologi informasi yang meluas, semua standar tersebut seolah dipaksakan kepada siapapun tanpa memandang konteks sebuah tempat. Hal ini kemudian membuat banyak orang, termasuk para perempuan merasa rendah diri karena tidak masuk dalam standar tersebut.
Hal semacam itulah yang kemudian dihadirkan dalam film Netflix yang mengisahkan mitos standar kecantikan perempuan. Film tersebut mencoba membongkar apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa hal tersebut menjadi sebuah standar yang dipaksakan kepada semua orang.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber Selasa (10/5), berikut 7 rekomendasi film Netflix tentang mitos standar kecantikan perempuan.
Tall Girl merupakan rekomendasi film Netflix tentang mitos standar kecantikan perempuan seorang remaja dengan tinggi badan berbeda dari teman-temannya.
Tall Girl menceritakan Jodi Kreyman (Ava Michelle), seorang remaja perempuan yang merasa tidak percaya diri dengan postur tubuhnya. Sejak usia tiga tahun, Jodi selalu menjadi yang paling tinggi di antara teman-temannya. Menginjak SMA, tinggi tubuhnya mencapai 1,87 meter hingga dia kerap diledek teman-teman sekolah.
Rasa tidak percaya dirinya semakin menjadi-jadi setiap melihat kakak perempuannya, Harper (Sabrina Carpenter) sering menjadi pemenang kontes kecantikan sehingga dianggap sempurna oleh orang-orang di sekitarnya. Walaupun begitu, Jodi beruntung memiliki sahabat sejak kecil, Dunkleman (Griffin Gluck), yang sebenarnya menyukai Jodi lebih dari sekadar sahabat.
2. Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan (2019).
Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan merupakan rekomendasi film Netflix tentang mitos standar kecantikan yang mengharuskan perempuan diukur karena faktor luar. faktor luar tersebut terdiri dari tubuh yang dianggap ideal, langsing, putih, dan tentu saja dengan wajah yang cantik.
Film ini mengisahkan Rara (Jessica Mila) yang terlahir dari rahim seorang model sukses di era 90-an bernama Debby (Karina Suwandi). Dia harus menjalani hidup penuh tekanan bully, body shaming, dan beauty standard lantaran memiliki fisik yang berbeda dengan adiknya, Lulu (Yasmin Napper).
Rara bertubuh gendut dan berkulit legam warisan gen sang ayah, Hendro (Kiki Narendra), sementara Lulu begitu langsing dan berkulit putih mulus mengikuti gen ibu mereka.
3. I Feel Pretty (2019).
I Feel Pretty mengisahkan standar kecantikan yang menimpa Renee Bennett. Dia sedang berjuang atas rendah diri yang dialaminya untuk mengelola situs web perusahaan kosmetik Lily LeClaire.
Dia memutuskan untuk tidak melamar posisi resepsionis di kantor pusat perusahaan tersebut yang selama ini menjadi pekerjaan impiannya. Namun, setelah membaca deskripsi pekerjaan yang menekankan pada kecantikan, ada banyak hal yang kemudian terpikirkan olehnya.
Renee bertemu rekan kerjanya Ethan yang memuji pengetahuan dirinya. Ethan menghargai keterbukaannya karena belum mengenal lebih jauh. Mereka kemudian bertemu lagi untuk piknik ke sebuah tempat dan menghabiskan malam bersama untuk saling jatuh cinta satu sama lain. Ethan akhirnya tidak peduli dengan tampilan fisik dari Renee.
Beauty and the Beast mengisahkan standar kecantikan dengan gaya fantasi musikal yang diadaptasi dari dongeng karya Jeanne-Marie Leprince de Beaumont dengan judul yang sama.
Film ini bercerita tentang kisah antara putri cantik dan si buruk rupa yang ditampilkan dengan kepala kambing. Film ini mengisahkan bagaimana sebuah standar kecantikan dibentuk di lingkungan elite kerajaan.
5. The Beauty Inside (2015).
The Beauty Inside mengisahkan Woo-jin yang selalu menjadi orang yang berbeda setiap harinya setelah bangun tidur. Sampai kemudian suatu hari dia jatuh cinta kepada Yi-soo dan berinteraksi secara intens dalam sehari. Namun, saat keesokan harinya, Woo-jin sudah menjadi orang lain dan tidak ingat apa pun tentang apa yang sudah dilakukannya sehari sebelumnya.
6. Marie Antoinette (2006).
Marie Antoinette mengisahkan seorang gadis Austria bernama Marie Antoinette menikahi Louis XVI pada umur 15 tahun. Dia kemudian menjadi ratu pada umur 19 tahun dan tinggal di Istana Versailles. Antoinette hidup dengan penuh kemewahan dan pesta meski di sisi lain rakyat Prancis mulai jatuh dalam kemiskinan.
Seiring berjalannya waktu, Marie-Antoinette menemukan kehidupan di istana Versailles menyesakkan. Para abdi dalem suaminya meremehkan dia sebagai orang asing dan menyalahkan dia karena tidak menghasilkan ahli waris, meskipun kesalahannya benar-benar ada pada suaminya.
Film yang diperankan Kirsten Dunst ini menjadi biopik tentang ratu Prancis terakhir tersebut sebelum Revolusi Prancis meletus dan mengadili semua keluarga kerajaan, termasuk Marie Antoinette.
7. The Holiday (2006).
The Holiday mengisahkan Dua wanita dari London dan LA memutuskan untuk saling bertukar rumah dalam rangka liburan agar terbebas dari kerumitan percintaan mereka. Tapi perjalanan justru membawa akhir yang sangat mengejutkan.
Keindahan memiliki cinta sejati bersama pria pujaan ternyata hanya sebatas mimpi. Gagal meraih cinta sejati, membuat Iris dan Amanda merana. Iris, wanita yang sederhana hanya bisa menyimpan cintanya saat teman sekantornya, Jasper (Rufus Sewell), pria yang dicintainya secara diam-diam memutuskan menikah dengan perempuan lain.
Recommended By Editor
- 7 Film Netflix tentang dunia prostitusi, Gangubai Kathiawadi populer
- 7 Film serial Netflix tentang kerajaan, potret kehidupan bangsawan
- 9 Rekomendasi film Netflix kisah dunia penjara, penuh kehidupan keras
- 11 Film Netflix mengisahkan perjalanan waktu, penuh teka-teki rumit
- 9 Film Netflix terbaik kisah tentang pengacara, banyak cerita sengit