Brilio.net - Film berkualitas tentu tidak mudah dalam proses pembuatannya. Dibutuhkan sumber daya yang berkualitas juga, mulai dari aktor hingga stuntmant dan juga kru film lainnya. Tapi apa jadinya kalau film-film tersebut malah memakan korban saat proses pembuatannya? Bahkan beberapa film horor juga sempat dikira kutukan karena banyaknya korban tewas. Hmmm, kira-kira film apa saja ya? Simak nih seperti yang sudah dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (6/4)

1. Poltergeist - 1982

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: wickedhorror.com

Trilogi tahun 80'an ini salah satu seri Horror yang paling terkenal. Bercerita tentang sebuah keluarga yang baru pindah ke rumah baru, dan ternyata rumahnya berhantu. Film Poltergeist ini dikatakan punya kutukan karena empat aktor yang main di seri ini meninggal tak lama setelah filmnya dirilis. Selain itu ada stuntmant yang meninggal saat proses syuting.

2. The Omen - 1976

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: lecinemadreams.com

Meski film ini sangat menyeramkan, tapi sepertinya masih kalah dengan cerita selama pembuatan filmnya, percaya tidak percaya, banyak yang bilang kalau film yang dirilis tahun 1976 ini mendapatkan kutukan karena semua kru film tewas mengalami kecelakaan pesawat, sebagian lagi mengalami kecelakaan mobil dan lebih parahnya lagi hotel di mana sang sutradara menginap, Richard Donner dibom oleh orang yang tidak dikenal. Hmmmm sepertinya film ini benar-benar terkutuk.

3. The Exorcist - 1973

korban syuting film   2016 brilio.net foto: thatwasabitmental.com

Beberapa laporan melaporkan sembilan orang meninggal dunia termasuk artis utama, Jack MacGowran dan Vasiliki Maliaros, selama pembuatan film yang menceritakan tentang seorang gadis yang kerasukan iblis ini. Bahkan seorang paranormal setempat, Billy Graham bersaksi bahwa film ini benar-benar memiliki sisi gelap dan dikutuk.

4. The Sword of Tipu Sultan - 1990

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: hideme.io

Film yang diadopsi dari novel terkenal karya Bhagwan Gidwani ini benar-benar film yang sangat parah, karena selama pembuatan filmnya, film ini telah memakan korban kurang lebih 62 orang tewas di lokasi akibat terbakar hidup-hidup.

5. Noah's Ark - 1928

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: mountainx.com

Film garapan produser kondang Darryl F. Zanuck dan sutradara Michael Curtiz ini benar-benar membuat sebuah banjir yang nyata, dilaporkan pada waktu itu para kru film menggelontorkan kurang lebih 15 ribu ton air pada sebuah kolam raksasa. Alhasil 3 orang stuntman dilaporkan mati tenggelam, dan selebihnya mengalami patah tulang hingga harus diamputasi selama pembuatan film tentang Nabi Nuh tersebut.

6. The Expendables II - 2011

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: movimu.net

Meski film ini sangat fenomenal karena menampilkan bintang kawakan dalam genre bela diri seperti Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenegger, Jason Statham, Jet Li dan lainnya, tapi sayangnya kesuksesan film ini harus dibayar dengan mahal, pasalnya ketika dalam proses syuting di Bulgaria, kru film kehilangan stuntman utama, Kun Lieu, yang tewas dilokasi dan dilaporkan sisanya mengalami cidera berat.

7. The Viking - 1931

korban syuting film   2016 brilio.net

foto: vimeo.com

Film yang mengambil syuting dengan ekspedisi Labrador ini ternyata malah menjadi bencana saat kapal yang ditumpangi meledak dan menewaskan semua kru termasuk sutradara. Meski mengalami kecelakaan yang fatal, pembuatan film tetap dilanjutkan dan akhirnya filmnya dirilis pada musim panas tahun 1931.

8. Braddock: Missing in Action II - 1988

korban syuting film   2016 brilio.net foto: dvd-forum.at

Film ini adalah salah satu film yang dibintangi oleh Chuck Norris. Rupanya film ini menewaskan empat tentara Filipina akibat kecelakaan helikopter selama pembuatan film.

9. Silence - 2015

korban syuting film   2016 brilio.net foto: slashfilm.com

Meski tergolong baru, tapi ketika pengambilan gambar di Taiwan, film ini memakan dua orang korban tewas di tempat dan beberapa cidera, akibat bangunan yang dibuat selama proses syuting tidak memenuhi standar keamanan yang terjamin.