Brilio.net - Film Badarawuhi di Desa Penari yang tayang di Netflix pada 15 Agustus 2024, merupakan sebuah karya horor Indonesia yang mengangkat tema tradisi dan teror. Sebagai spin-off dari film KKN di Desa Penari, film ini berfokus pada asal-usul karakter Badarawuhi, sosok mistis yang menjadi pusat ketakutan di desa tersebut. Dalam film berdurasi 121 menit ini, penonton akan diajak menyelami latar belakang Badarawuhi dan bagaimana tradisi lokal dapat berinteraksi dengan kekuatan supernatural yang mengancam kehidupan masyarakat desa.
Cerita dimulai dengan kedatangan empat pemuda—Mila, Yuda, Jito, dan Arya—ke Desa Penari untuk mencari solusi bagi penyakit ibu Mila. Mereka tidak menyadari bahwa desa ini menyimpan banyak misteri dan teror yang akan menguji keberanian mereka. Dalam pencarian mereka, Mila harus menghadapi Badarawuhi, yang ternyata mengincarnya untuk dijadikan dhawuh atau penari desa. Ketegangan pun meningkat ketika Mila dan teman-temannya terjebak dalam ritual-ritual mistis yang penuh dengan ancaman dari roh-roh yang menghuni desa tersebut.
Film ini tidak hanya menawarkan elemen horor, tetapi juga menggali lebih dalam tentang budaya dan tradisi masyarakat setempat. Dengan latar belakang yang kaya akan folklore, Badarawuhi di Desa Penari berusaha untuk memberikan perspektif baru terhadap karakter Badarawuhi, menjadikannya lebih dari sekadar sosok menakutkan. Melalui narasi yang kuat dan pengembangan karakter yang mendalam, film ini berupaya untuk menampilkan bagaimana tradisi dapat menjadi jembatan antara dunia nyata dan dunia gaib.
Namun, meskipun film ini mendapatkan perhatian karena kualitas teknisnya yang tinggi dan sinematografi yang memukau, beberapa kritik muncul terkait alur cerita yang dianggap monoton dan kurang inovatif dibandingkan pendahulunya. Beberapa penonton merasa bahwa film ini lebih mirip sebagai reboot daripada prekuel, dengan banyak elemen cerita yang terasa familiar dan dapat diprediksi. Dengan demikian, Badarawuhi di Desa Penari menjadi sebuah karya yang menarik untuk ditonton bagi penggemar genre horor sekaligus pecinta budaya lokal.
Sinopsis Badarawuhi di Desa Penari
Film Badarawuhi di Desa Penari adalah sebuah film horor Indonesia yang merupakan spin-off dari film KKN di Desa Penari (2022). Disutradarai oleh Kimo Stamboel dan diproduksi oleh MD Pictures, film ini menceritakan asal-usul Badarawuhi, makhluk yang paling menakutkan di Desa Penari.
Cerita
Mila, seorang anak yang sedang kesulitan merawat ibunya yang sakit keras, memutuskan untuk menemui paranormal untuk mencari obat penyembuhan. Paranormal tersebut menyarankan agar Mila mengembalikan gelang penari bernama Kawaturih ke Desa Penari di Jawa Timur. Mila, bersama dengan sepupunya Yuda dan sahabatnya Arya, nekat pergi ke desa tersebut.
Di tengah perjalanan, mereka tersesat dan meminta pertolongan seorang penduduk lokal, Jito, untuk mengantarkannya ke Desa Penari. Namun, ketika mereka tiba di desa, mereka tidak bisa langsung bertemu tetua desa yang akan membantunya mengembalikan gelang penari. Kondisi tersebut membuat mereka tinggal lebih lama di Desa Penari.
Saat berada di desa, Mila mendapat teror dari sosok Badarawuhi, ratu penguasa roh Desa Penari yang mengincar Mila untuk menjadi dhawuh atau penari desa. Terdorong ketakutan, Mila memutuskan mengembalikan gelang penari Kawaturih sendirian tanpa menunggu tetua desa. Tindakan ini membawa masalah yang lebih serius bagi Mila dan warga Desa.
Konflik dan akhir
Badarawuhi meneror orang-orang di sekitar Mila, dan Mila akhirnya dipilih oleh Badarawuhi untuk menjadi penari di alam lain. Arwah Mila terjebak di dunia lain, sementara tubuhnya kaku tak berdaya. Film ini menegaskan bahwa keputusan Mila untuk mengembalikan gelang penari sendirian telah membuka jalan bagi teror Badarawuhi yang lebih parah.
Detail Film
Judul: Badarawuhi di Desa Penari
Genre: Horor, Thriller, Misteri
Tanggal Rilis: 11 April 2024 (bioskop), 15 Agustus 2024 (Netflix)
Durasi: 121 menit
Sutradara: Kimo Stamboel
Penulis Skenario: SimpleMan, Lele Laila
Pemain: Aulia Sarah (Badarawuhi), Maudy Effrosina (Mila), Jourdy Pranata (Yuda), Ardit Erwandha (Arya), M. Iqbal Sulaiman (Jito), Didit Boneng (Mbah Buyut)
Rating Usia: 13 tahun ke atas.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Review film Janji Joni, sebuah komitmen yang harus dihadapi
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Review film Mengejar Matahari, nostalgia tentang persahabatan
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- Ulasan film Identity, genre thriller psikologis yang penuh teka-teki
- Review drakor Romance in the House tayang di Netflix, drama keluarga yang mengharukan
- Review serial Pay Later Netflix, ketika impulsif berujung pada utang yang menjerat
- Review drama Heart Series 2007, kisah cinta segitiga yang ikonik