Brilio.net - Genre drama romantis selalu menjadi salah satu jenis film yang cukup digemari di Indonesia, selain horor dan komedi. Namun seringkali film drama romantis menyajikan alur cerita yang itu-itu saja. Misalnya kisah percintaan dua insan dengan segala problematikanya. 

Tidak jarang, cerita yang ditawarkan sudah bisa ditebak alur dan ending-nya. Malah tidak sedikit film drama romantis yang menyuguhkan kisah dan alur cerita yang garing.

Namun berbeda dengan film “Romeo Ingkar Janji” besutan Adhya Pictures bersama Creative Power Management. Film yang akan tayang perdana pada 25 Juli 2024 di seluruh jaringan bioskop Tanah Air ini bukan hanya sekadar kisah romansa biasa, namun juga menghadirkan kisah cinta yang manis di tengah takdir yang magis.   

Film garapan sutradara Emil Heradi ini mengisahkan Romeo (Morgan Oey) dan Agatha (Valerie Thomas), dua insan dari keluarga broken home yang bertemu dan saling melengkapi. Emil sebagai sutradara mampu menempatkan alur cerita dengan apik.

Di awal cerita, film ini menyuguhkan kisah Agatha yang hidup bersama ayah dan neneknya. Agatha memperlihatklan karakter “pemberontak” dari perlakuan sang nenek, Oma Suci yang diperankan aktris senior Widyawati Sophiaan. Sementara sang ayah, Adrian (Donny Damara) cenderung berada dalam posisi terjepit ketika Agatha dan Oma Suci bersitegang. Ia bingung harus membela siapa. Di satu sisi Agatha adalah putri satu-satunya, tetapi di sisi lain Oma Suci adalah ibunya.        

Konflik yang dihadapi Agatha ini membuat ia kerap curhat dengan sahabatnya, Runa (Zulfa Maharani). Sebagai sahabat, Runa tak pernah letih mendengar “kisah” Agatha dengan keluarganya. Pada titik ini, sang sutradara “mempermainkan” emosi penonton pada konflik keluarga.   

Kisah cinta dan plot twist

Romeo Ingkar Janji © 2024 brilio.net foto: adhya pictures/cpm

Di alur cerita berikutnya, Agatha yang baru saja berkeluh kesah tentang hidupnya dengan Runa, harus mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang mereka tumpangi tertabrak mobil. Anehnya, mereka pun “selamat” dari maut. Agatha dan Runa berhasil kabur dari rumah sakit. Dari sinilah keseruan cerita dimulai.  

Agatha pun kerap merenungkan kisah hidupnya dengan menyendiri ke suatu tempat. Pada suatu momen ia pun bertandang ke danau dan bertemu dengan Romeo, seorang seniman tato. Kisah Romeo nyaris serupa dengan Agatha. Ia juga anak broken home yang hidup bersama ibunya (Unique Priscilla).

Setelah pertemuan di danau, Romeo dan Agatha kembali bertemu di sebuah cafe. Dari sini keduanya semakin dekat dan saling jatuh cinta. Perjalanan cinta kedua insan pun dibumbui kisah pasangan yang sedang jatuh cinta pada umumnya. Ada kalanya romantis, tetapi tidak jarang berkonflik.

Lagi-lagi sang sutradara mampu mempermainkan emosi dan praduga penonton yang menganggap alur cerita romansa yang ditampilkan terasa garing. Namun sang sutradara justru menyajikan kisah yang mengharuskan penonton untuk jeli mengamati setiap alur cerita.

Sampai pada satu titik di mana Romeo harus berada di rumah sakit untuk mengantarkan sang ibu. Di mana ia tanpa sengaja bertemu dengan Adrian, yang sedang menunggu putri tercintanya, Agatha yang tengah koma selama 4 bulan. Di sinilah plot twist dalam film ini bermain.   

Romeo pun sadar jika selama ini ia menjalin asmara dengan “ruh” Agatha yang terbaring koma. Romeo pun mencoba mencari jawaban dari perjalanan kisah percintaannya dengan “Agatha” hingga akhirnya ia bertemu dengan “Runa” sahabat Agatha di sebuah cafe. Sosok Runa juga membingungkan penonton karena ia sempat menghilang di tengah jalan cerita. Kehadiran Runa di cafe tersebut seperti menjadi kunci dari semua persoalan yang dihadapi Romeo. Untuk menghadapi masalah, solusinya bukan lari dari masalah tersebut. Justru harus diselesaikan. Romeo akhirnya bertemu kembali dengan Agatha yang sudah benar-benar sembuh dari koma dan mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya. Pertemuan kembali kedua insan ini terjadi dengan cara-cara yang tak terduga.