Brilio.net - Bicara soal audio app, Twitter Spaces dan Clubhouse sudah banyak menjadi perbincangan belakangan ini. Keduanya mulai diresmikan pada 2020 lalu, yang akhirnya meninggalkan tanya besar besar bagi pengguna, "mana yang lebih baik?"
Seperti yang diketahui, Twitter Spaces kembali diadakan setelah Twitter memutuskan untuk menghapus fitur Fleet. Di sisi lain, Clubhouse merupakan aplikasi audio sosial yang terlebih dahulu dirilis dibandingkan Twitter Spaces. Bagusnya, kedua aplikasi ruang obrolan audio ini bisa digunakan oleh pengguna iOS dan Android.
Dengan keberadaan keduanya, tentunya ini meninggalkan rasa penasaran dan dilema kepada pengguna. Untuk menghilangkan rasa penasaranmu, yuk kita lihat perbedaan dan persamaan kedua aplikasi ini, dirangkum brilio.net dari laman Help Center Twitter, igeeksblog, dan berbagai sumber lain, Selasa (21/9).
Persamaan Twitter Spaces dan Clubhouse.
foto: Twitter/@TwitterSpaces
1. Ruangan obrolan audio.
Ruang Clubhouse dan Twitter Spaces adalah ruang obrolan audio yang memungkinkan pengguna membuat ruang sendiri, mengajak pembicara dan peserta bergabung, dan mengadakan percakapan selama yang diinginkan.
2. Punya fitur "angkat tanganmu".
Jika kamu adalah peserta atau ingin menjadi pembicara dalam ruangan, kamu perlu mengangkat tangan, mengajukan pertanyaan, atau meminta pembicara sendiri.
3. Ruangan yang dimoderasi.
Ruang Clubhouse dan Twitter Spaces dimoderasi. Oleh karena itu, kamu bisa saja dikeluarkan untuk pelanggaran apa pun.
4. Percakapan waktu nyata.
Semua percakapan di dalam ruangan terjadi secara real-time dan direkam oleh masing-masing aplikasi juga. Namun, kamu tidak bisa menjeda percakapan untuk mendengarkannya nanti.
5. Tata letak yang serupa.
Kedua aplikasi ini memiliki tata letak yang sama. Artinya pembicara berada di bagian atas layar dan pendengar di bagian bawah.
Perbedaan fitur Twitter Spaces dan Clubhouse.
foto: Twitter/@TwitterSpaces; Flickr/@ Marco Verch Professional Photographer's photostream
1. Tidak ada daftar tunggu di Twitter Spaces.
Sementara Clubhouse masih dalam mode khusus undangan, Twitter Spaces tidak memiliki daftar tunggu. Orang dengan 600 pengikut atau lebih memiliki akses ke fitur tersebut.
2. Twitter Spaces memungkinkan teks.
Ini dilabeli sebagai transkripsi sebelumnya. Twitter Spaces menyelenggarakan teks percakapan langsung. Kamu bisa memilih untuk membacanya dan mematikan audio sepenuhnya.
3. Lebih banyak pembicara di Clubhouse.
Tidak ada batasan jumlah total pembicara yang dapat dimiliki oleh ruang Clubhouse. Sedangkan Twitter Spaces hanya dapat menampung 11 pembicara sekaligus.
4. Clubhouse mengizinkan moderator.
Clubhouse memungkinkan pengguna menjadi tuan rumah bersama ruangan sebagai moderator. Ini menjadi peluang besar untuk berjejaring karena kamu selalu dapat menciptakan lebih banyak ruang dengan sesama pembuat konten dan memanfaatkan jaringan mereka.
5. Clubhouse bisa menjadwalkan percakapan.
Dengan Clubhouse, kamu dapat menjadwalkan percakapan untuk menciptakan sensasi untuk ruanganmu yang akan datang. Di sisi lain, Twitter Spaces tidak memiliki opsi ini, jadi kamu harus men-tweet tentang ruangmu.
6. Rekaman bisa tersimpan di Twitter Spaces.
Sementara kedua platform merekam percakapan, Clubhouse secara otomatis menghapus setelah ruangan berakhir jika tidak ada yang melaporkan pelanggaran. Sedangkan Twitter Spaces menyimpannya selama 30 hari dan menghapusnya jika tidak ada pelanggaran yang dilaporkan hingga saat itu. Namun, tak satu pun dari platform memungkinkan kamu merekam percakapan.
7. Kebebasan mengirim pesan di Twitter Spaces.
Clubhouse tidak memiliki cara untuk berkomunikasi dengan pengguna setelah ruangan berakhir. Satu-satunya pilihan adalah mengikuti profil mereka atau ping mereka di Twitter atau LinkedIn. Sebagai tambahan untuk Twitter, Twitter Spaces memungkinkan pengguna terhubung dengan orang tersebut dari ruangan itu sendiri. Dengan demikian, pengguna tidak perlu berpindah aplikasi untuk menjalin hubungan komunikasi lebih lanjut dengan orang tersebut.
8. Monetisasi di Twitter Spaces.
foto: Twitter/@TwitterSpaces
Twitter telah mengumumkan Ticketed Twitter Spaces, di mana pembuat konten akan dapat memonetisasi ruang audio mereka. Kamu harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat dipilih, dan dengan potongan 20%, Twitter akan memungkinkan pengguna mendapatkan uang dari streaming. Clubhouse, di sisi lain, belum memonetisasi platform.
Recommended By Editor
- Twitter uji fitur Komunitas, mirip grup Facebook
- 11 Cuitan lucu tentang nikah muda ini endingnya bikin kesal
- 111 Kata-kata cuitan lucu Twitter, singkat dan bisa nambah followers
- Bukan Instagram, Reza Rahadian umumkan punya akun media sosial
- 10 Curhatan lucu pengguna Android soal Clubhouse ini bikin nyengir