Brilio.net - Beberapa hari lalu aplikasi chatting milik Facebook, WhatsApp menari perhatian penggunanya. Hal ini bermula dari kasus peretasan ponsel milik CEO Amazon, Jeff Bezos yang curiga pada Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang mengunggah sebuah file ke WhatsApp Jeff Bezos. File tersebut diyakini mengandung sebuah virus berbahaya. Langsung saja hal ini mengundang banyak perhatian publik.

Kejadian tersebut membuat Jeff Bezos curiga bahwa ponselnya diinfeksi spyware. Pasalnya beberap data-data pribadinya menjadi konsumsi publik. Tim Bezos mulai menyelidiki teleponnya pada Januari 2019 setelah The National Enquirer menerbitkan berita tentang dia berselingkuh. Setelah tuduhan itu, Bezos menuduh perusahaan induk tabloid itu, American Media Inc, memerasnya dengan mengancam akan mempublikasikan gambar telanjangnya.

Kasus yang dialami oleh CEO Amazon itu membuat banyak pihak menyalahkan WhatsApp karena memiliki keamanan yang buruk. Namun pihak Facebook dan WhatsApp justru menyalahkan Apple dalam kasus ini. Dilansir dari berbagai sumber, pihak Facebook mengatakan seharusnya yang disalahkan adalah Apple karena sebagai vendor dai ponsel milik Jeff Bezos yaitu iPhone X. Celah keamanan yang ada di iPhone X tersebut yang membuat informasi Jeff Bezos berhasil dicuri.

"Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah potensi kerentanan mendasar yang ada pada sistem operasi aktual pada ponsel tersebut" ucap VP Facebook, Nicola Mendelsohn.

Kejadian ini tentunya membuat banyak orang khawatir. Kamu harus ketahui beberapa modus lain yang kerap dilakukan orang yang tak bertanggung jawab untuk menginfeksi ponsel korban lewat WhatsApp. Apa saja? Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (4/2).

1. Tautan yang mencurigakan.

<img style=

foto: entrepreneur.com

Sebagai pengguna WhatsApp, kamu harus hati-hati dengan pesan atau tautan yang mencurigakan. Biasanya pesan-pesan mencurigakan tersebut berisikan kombinasi karakter untuk mengecoh si penerima pesan WhatsApp kemudian menarik mereka untuk mengeklik link tersebut, yang akhirnya membawa mereka ke situ yang membahayakan. Pastikan untuk hati-hati ketika menerima pesan asing yang mencurigakan.

2. Melalui video call.

<img style=

foto: makeuseof.com

Pada 2018 lalu, WhatsApp mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan mengenai masalah dimana peretas dapat mengambil alih kendali atas aplikasi WhatsApp melalui panggilan video call yang dijawab. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, kerentanan tersebut ditemukan pertama kali pada Agustus oleh Natalie Silvanovich, seorang peneliti di tim keamanan Project Zero Google.

Hal ini dilakukan dengan cara WhatsApp memproses panggilan video melalui Protokol Transportasi Real-time atau RTP. Dari hasil peneliti Natalie Silvanovich, paket data RTP dapat dimanfaatkan dengan cara memicu kesalahan korupsi memori di klien pesan.

Para ahli juga menyebutkan dengan menjawab panggilan video yang diretas melalui layanan pesan WhatsApp dapat membuat aplikasi untuk crash dan tertutup.

3. Kirim dokumen.

<img style=

foto: mobiletrans.wondershare.com

Hal lain yang harus kamu perhatikan dan harus hati-hati adalah dengan adanya pesan masuk dengan mengirimkan dokumen. Biasanya pengguna WhatsApp secara tidak sengaja atau merasa penasaran dengan isi dokumen tersebut, akhirnya mereka membuka dokumen itu.

Namun ternyata itu adalah dokumen palsu, dimana peretas akan meminta kamu untuk memasukkan data pribadi mulai dari email dan password.

4. Melalui file video.

<img style=

foto: tapsmart.com

Peretasan WhatsApp pernah dilakukan lewat file video berformat MP4. Dilansir dari berbagai sumber, hal itu dijelaskan langsung oleh Facebook dalam pemberitahuan yang dirilis, celah keamanan tersebut ditemukan pada sejumlah versi aplikasi WhatsApp.

Dengan kata lain, celah keamanan tersebut bisa dieksploitasi untuk melakukan hal-hal seperti mengintip pesan pengguna hingga mengambil alih perangkat. Untungnya pihak WhatsApp sudah memperbaiki sistem tersebut dengan meminta pengguna untuk meng-update WhatsApp mereka.


Cara mengetahui WhatsApp dibajak.

Bagi kamu yang ingin mengetahui WhatsApp kamu dibajak atau tidak, berikut ini ada beberapa caranya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (4/2).

1. Cara mengetahui WhatsApp dibajak melalui WhatsApp web.

Hal yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah buka aplikasi WhatsAppmu. Kemudian pilih pada opsi menu dengan 3 titik vertikal di atas sudut kanan atas. Lalu klik pada opsi web WhatsApp, kamu bisa memeriksa perangkat atau aplikasi apa pun yang memiliki akses ke WhatsAppmu.

Jika satu atau beberapa komputer dengan sesi terbuka muncul padahal kamu tidak pernah merasa sedang mengaksesnya, maka akun WhatsAppmu jelas sedang dibajak oleh perangkat lain. Akunmu diintervensi dan mereka memata-mataimu.

2. Cara mengetahui WhatsApp sedang dibajak oleh perangkat lain.

Cara lain di mana orang mampu membajak WhatsAppmu adalah dengan mengaktifkannya di perangkat lain. Pada dasarnya mereka mendaftarkan nomor WhatsAppmu di ponsel lain. Kemudian mereka mampu mengkonfigurasi, memulihkan semua obrolan atau percakapanmu.

Siapa pun dapat membajak WhatsAppmu ketika mereka mengambil ponselmu, kemudian menerima verifikasi yang dikirim WhatsApp. Kamu akan menerima pesan yang berisi "Ponsel ini tidak dapat diverifikasi, karena nomor terdaftar pada perangkat lain". Jika kamu menerima pesan tersebut, maka WhatsApp-mu sudah dibajak orang lain.

3. Cara mengetahui seseorang membajak file WhatsAppmu.

Pembajakan dengan metode ini sering dilakukan. Hacker bisa mudah melakukan pembajakan WhatsApp-mu meskipun kamu sudah mengunci WhatsApp, bahkan dengan AppLock. Saat hacker mendapatkan akses ke perangkatmu, dalam beberapa menit mereka akan dapat membaca atau menghapus percakapan WhatsApp dari perangkat lain.

Apabila kamu mengetahui pesan WhatsAppmu terbuka dan membalas sendiri, berarti WhatsAppmu sudah dibajak. Contoh lainnya, temanmu tiba-tiba memberikan chat baru dengan isi pesan marah. Temanmu mengatakan kalau pesan yang sebelumnya tidak kamu balas, padahal kamu merasa belum membukanya.

Selain itu apabila ada temanmu yang memberitahu kalau kamu sedang online, padahal kamu tidak sedang online. Berarti WhatsAppmu memang sudah dibajak oleh orang lain.