Brilio.net - Main game sambil melestarikan dan belajar budaya, kok bisa? Cara inilah yang dilakukan Garena Indonesia yang baru-baru ini merilis game simulasi Fantasy Town. Uniknya dalam game ini banyak elemen dan karakter asli Indonesia seperti Roro Kidul, Iteung, dan Kabayan, hingga Radu yang terinspirasi dari pakaian adat Madura.

Lalu ada juga tempat-tempat bersejarah di Indonesia seperti Candi Borobudur, Monumen Nasional (Monas), Lawang Sewu, Kota Tua Jakarta, Rumah Gadang hingga Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Makassar.

Melalui beragam karakter dan tempat-tempat ikonik tersebut, para Bosskusebutan para pemain Fantasy Towndapat belajar budaya Indonesia dari rumah dengan cara yang seru dan menyenangkan lewat permainan bercocok tanam, beternak, berdagang, menjelajahi area misterius, hingga membangun kota impian dengan nuansa budaya Indonesia.

Fantasy Town merupakan sebuah usaha dari Garena Indonesia untuk melestarikan budaya lokal sehingga dapat diakses siapa saja secara digital. Melalui game ini, diharapkan dapat juga bermanfaat untuk kepentingan edukasi budaya dalam menginspirasi generasi mendatang, ujar Direktur Garena Indonesia Hans Kurniadi Saleh dalam keterangan resmi yang diterima Brilio.net, Kamis (30/7/2020).

Nah di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, game online berbasis farming simulator yang dikembangkan Arumgames ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai alternatif bagi para orang tua untuk menemani si buah hati selama di rumah. Selain bisa berpetualang di dalam game, si kecil juga bisa mengenal berbagai kebudayaan Indonesia secara digital.

Seperti apa ya Fantasy Town yang berisi berbagai karakter dan ragam budaya Indonesia? Berikut lima faktanya yang berhasil dirangkum Brilio.net.

1. Kota yang damai dan makmur

Fantasy Town  2020 brilio.net

Fantasy Town merupakan kota yang damai dan makmur, namun, semua berubah ketika Troll datang menyerang dan menghancurkan kota. Semua bangunan kota hancur akibat serangan Troll. Saat harapan sudah pupus, seorang Ksatria bangkit untuk menyelamatkan kota. Semua Citizen (sebutan untuk karakter di Fantasy Town) saling membantu dan ikut berjuang bersama Ksatria tersebut. Akhirnya, setelah mengalahkan Troll, kota pun kembali damai namun masih porak poranda. Yuk, bantu Citizen untuk membangun kembali kota mereka yang megah.

2. Beragam Citizen

Fantasy Town  2020 brilio.net

Game ini memiliki 12 tipe Citizen (sebutan untuk nama karakter di dalam game) yang terdiri dari Ksatria, Penyihir dan Prajurit yang bisa digunakan untuk mengalahkan monster, serta Petani, Tukang Roti, Pedagang, Koki, Pengrajin, Penambang, Pandai Besi, Nelayan, dan Boneka Kayu.

Bagi pemain yang menyukai tantangan, mereka dapat mengumpulkan Citizen bersifat pahlawan untuk menjelajahi area misterius dan menaklukkan berbagai monster di dalamnya. Dari sini, pemain akan menerima hadiah in-game yang bisa digunakan untuk membangun kota yang lebih besar lagi.

3. Dapetin karakter Garuda gratis hanya dengan login

Fantasy Town  2020 brilio.net

Garena Indonesia menyiapkan hadiah item eksklusif berupa karakter Garuda yang bisa didapatkan cukup dengan login. Garuda merupakan Citizen bertipe Ksatria yang bisa digunakan untuk melawan monster.

4. Seru dimainkan bareng teman

Fantasy Town  2020 brilio.net

Fantasy Town sangat menyenangkan untuk dimainkan bersama teman. Pemain dapat berinteraksi dengan pemain lain dan mendapatkan banyak keuntungan, seperti berdagang dan membantu teman untuk berkembang bersama.

5. Dapat dukungan pemerintah

Fantasy Town  2020 brilio.net

Langkah Garena Indonesia ini pun mendapat respons positif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Game ini dinilai sangat berperan dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.

Kami akan terus mendukung pertumbuhan industri game di Indonesia terutama karena sejalan dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia yang mengusung budaya bangsa Indonesia. Kami berharap, semoga ke depan, Fantasy Town dapat ikut terus mengenalkan budaya Indonesia hingga ke mancanegara, ujar Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Josua Puji Mulia Simanjuntak.