Brilio.net - Teknologi jaringan 4G memang belum bisa dinikmati masyarakat Indonesia secara merata dan optimal. Namun sejumlah negara di Asia seperti China, Jepang dan Korea Selatan rupanya sudah melakukan uji coba dan pengembangan jaringan 5G.

Negara-negara ini juga sudah merasakan kemampuan maksimal dari jaringan 4G. Bahkan China kabarnya mulai melakukan uji coba jaringan 5G di 100 kota.

Kini mereka selangkah lebih maju dari negara-negara di Eropa dan Amerika dalam mengembangkan jaringan 5G. Apalagi teknologi nirkabel generasi kelima ini juga menawarkan berbagai keunggulan.

Nah, buat kamu yang penasaran dan belum punya gambaran tentang teknologi ini, berikut brilio.net bagikan fakta-fakta seputar jaringan 5G yang dilansir dari lifehacker, Kamis (13/10).


1. Penambahan kecepatan jaringan.

Jaringan 5G  2016 brilio.net

foto: igyaan.in

Selain memberikan kapasitas besar, pengguna 5G akan menikmati jaringan 20 kali lebih cepat dari jaringan 4G saat ini. Kamu dapat dengan mudah mengunduh film UltraHD hanya dalam hitungan detik.


2. Tak ada lagi gangguan jaringan.

Jaringan 5G  2016 brilio.net

foto: appleapple.top

Koneksi jaringan 3G dan 4G biasanya menjadi lemot saat digunakan di tempat yang ramai. Nah, masalah ini tidak akan terjadi pada jaringan 5G.


3. Latensi semakin kecil.

Jaringan 5G  2016 brilio.net

foto: cnet1.cbsistatic.com

Latensi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan paket data untuk berpindah dari satu titik ke titik lain. Dalam kasus 5G, tingkat latensi akan kurang dari 1 milidetik sedangkan jaringan 4G memiliki latensi 10 milidetik.


4. Mendukung kemajuan teknologi.

Jaringan 5G  2016 brilio.net

foto: ibtimes.co.uk

Hadirnya jaringan 5G tentu semakin mendukung perkembangan teknologi lain. Teknologi maju seperti mobil tanpa awak sangat diuntungkan berkat lahirnya jaringan 5G.


5. Bisa dinikmati tahun 2020.

Jaringan 5G  2016 brilio.net

foto: speedtest.net.in

Jaringan 5G dapat dinikmati masyarakat secara luas diperkirakan pada tahun 2020. Namun Korea Selatan kabarnya akan memperkenalkan jaringan pada 2018 saat pagelaran Olimpiade Musim Dingin.