Brilio.net - Kamu yang suka berbelanja online, baik itu membeli barang atau tiket pesawat, pasti sudah tidak asing lagi dengan fitur pay later, bukan?
Ya, fitur tersebut kini tengah menjadi tren. Beberapa marketplace bahkan berlomba-lomba mempromosikan benefit dari fitur 'beli sekarang, bayar belakangan' ini.
Tak bisa dipungkiri, fitur tersebut sangat memudahkan konsumen dalam bertransaksi. Namun, perlu diketahui pula bahwa pay later bukannya tanpa risiko.
Jika kamu tidak berhati-hati, maka bisa dipastikan lilitan utang akan menghantui. Waduh, pasti kamu nggak mau begitu dong, ya?
Nah, maka dari itu, sebelum kamu terlena dengan fitur pay later ini, ada baiknya simak dulu rangkuman di bawah ini. Dengan begitu, kamu pun bisa lebih bijak memanfaatkan fitur ini.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (2/10), berikut lima risiko fitur pay later.
1. Konsumtif.
foto: isnet.or.id
Kemudahan dalam 'beli sekarang, bayar belakangan' ini memberikan dorongan impulsif untuk melakukan pembelian yang seringkali justru jatuh kepada barang-barang yang tidak diperlukan.
2. Biaya yang tidak disadari.
foto: merdeka.com
Beberapa aplikasi yang menyediakan fitur pay later kerap kali menyisipkan biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya yang tentunya dapat memberatkan di kala tagihan datang.
3. Pengaturan keuangan terganggu.
foto: shutterstock.com
Sadar atau tidak, mudahnya pembelian dengan fitur pay later di berbagai aplikasi sebetulnya dapat mengganggu pengaturan keuangan pribadi lho. Kalau kamu lupa mengontrolnya, bisa-bisa cicilan yang datang jadi banyak sekali.
Dana yang sebelumnya disisihkan untuk membayar tagihan pay later pun bisa-bisa juga terpakai untuk keperluan tak terduga. Alhasil, risiko tidak mampu bayar pun bertambah tinggi.
4. Penunggakan yang berisiko pada BI checking.
foto: liputan6.com
Lancar tidaknya pembayaran nasabah akan terlihat jelas melalui BI checking. Alhasil, jika terjadi tunggakan transaksi pada pay later, tagihan tersebut akan menyebabkan catatan reputasi kredit yang buruk. Hal ini nantinya bisa berdampak pada penolakan ketika kamu mengajukan kredit lain.
5. Peretasan identitas.
foto: huffingtonpost.com
Meski setiap aplikasi sudah menyiapkan keamanan tingkat tinggi bagi penggunanya, bukan tidak mungkin ada kriminal siber yang tak mampu menembus tingkat keamanan itu. Jika sudah begitu, maka mereka dapat menggunakan data pengguna untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab.