Brilio.net - Game online ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi game online memberi manfaat, seperti melatih kerja sama tim dan problem solving. Di sisi lain, game dapat memicu adiksi atau kecanduan berbahaya, khususnya bagi anak-anak.
World Health Organization (WHO) bahkan menetapkan kecanduan game online termasuk salah satu kategori mental disorder. Karenanya, anak-anak yang bermain game online hingga berjam-jam tidak boleh dibiarkan.
Namun, mengambil paksa smartphone atau konsol game dari anak agar berhenti bermain, juga bukan tindakan yang sepenuhnya tepat. Para orang tua harus memiliki strategi mengatasi kecanduan game online pada anak. Bukan hanya mengatasi kecanduan, tapi strategi yang bisa semakin mempererat hubungan anak dan orang tua.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (30/5), berikut lima strategi atasi kecanduan game online pada anak yang patut dicoba.
1. Alihkan dengan aktivitas fisik yang menantang.
foto: shutterstock.com
Salah satu faktor yang membuat game online selalu seru untuk dimainkan adalah tingginya kompetisi antar pemain. Untuk itu orang tua bisa mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas fisik yang kompetitif dan menantang.
Misalnya, menantang si kecil untuk mendapat langkah sebanyak mungkin. Berikan si kecil alat pedometer lalu ajak berjalan-jalan di sekitar rumah hingga mencapai target langkah yang sudah ditentukan. Jangan lupa berikan hadiah ketika anak berhasil mencapai target.
Kamu juga bisa mencoba olahraga yang bersifat kompetitif, seperti pertandingan basket atau bulu tangkis. Lakukan kegiatan fisik ini bersama seluruh anggota keluarga biar makin seru.
2. Gunakan game sebagai reward.
foto: shutterstock.com
Menjadikan game sebagai bentuk hadiah setelah si kecil menyelesaikan tugas rumah atau kegiatan fisik bisa mengurangi kecanduan. Biasakan selalu menentukan batas waktu bermain game online agar si kecil tetap dalam kontrol.
Jika anak menuntut waktu lebih untuk bermain game, kamu bisa memberi persyaratan tambahan. Misalnya, jika biasanya untuk setiap 10.000 langkah akan mendapat hadiah waktu 20 menit bermain game, maka jika ingin lebih dari 20 menit, targetnya pun ditambah menjadi 15.000 langkah.
Ketika si kecil terbiasa dengan rutinitas ini. ajak ia untuk naik level dengan terus menambah jumlah langkah atau memintanya bergabung dengan tim olahraga. Tujuannya adalah menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian si kecil.
3. Aktifkan fitur Kids Space di smartphone.
foto: Shuttertcok.com
Strategi lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengaktifkan fitur parental control di smartphone. Namun, pastikan fitur parental control yang kamu pakai benar-benar melindungi anak dari penggunaan smartphone berlebih dan tidak mudah dibobol. Seperti fitur Kids Space yang ada di Oppo A74.
Salah satu fitur ColorOS 11 yang ada di smartphone Oppo A74 ini akan membantumu mengatasi kecanduan gadget pada anak secara mudah. Fitur Kids Space memungkinkan untuk memantau aktivitas anak-anak saat menggunakan smartphone.
Ketika mengaktifkan fitur ini, orang tua bisa menentukan aplikasi apa saja yang boleh diakses si kecil dan durasi penggunaan yang dapat diatur mulai dari 15 menit. Setelah diaktifkan, si kecil hanya akan melihat aplikasi yang diizinkan dengan jangka waktu penggunaan tertentu.
foto: Oppo Indonesia
Kids Space juga bisa mencegah anak melakukan pembelian item di dalam game atau aplikasi yang mereka gunakan. Canggihnya lagi, dengan Kids Space orang tua juga dapat membatasi penggunaan kuota internet.
Bahkan, fitur di Oppo A74 ini mampu mencegah modifikasi sistem di pengaturan serta mencegah anak-anak untuk melakukan instal atau menghapus aplikasi. Kamu juga nggak perlu khawatir kalau si kecil mencoba keluar dari mode ini karena ada pengamanan berupa password atau PIN dari kunci layar ponsel.
4. Cari aktivitas sesuai minat game si kecil.
foto: shutterstock.com
Selain melakukan aktivitas fisik agar si kecil tetap bugar, kamu juga bisa mengajak anak menjajal aktivitas yang sesuai dengan game favoritnya. Jika anak suka game memasak, coba ajak ia mempraktikkannya secara langsung atau mengikuti kursus memasak khusus anak-anak.
Untuk anak yang suka game perang berlatar belakang sejarah, kamu bisa mengajaknya ke museum yang berkaitan dengan sejarah game tersebut. Perlu diingat, tujuan strategi ini adalah agar anak menjadi lebih kreatif dan membantunya melihat aspek lain dari game online favorit mereka dengan sesuatu yang lebih nyata. Nilai lebihnya, si kecil jadi bisa bergerak aktif dan tidak hanya duduk terpaku di depan smartphone.
5. Bantu anak mewujudkan bucket list.
foto: shutterstock.com
Tujuan strategi ini adalah membuat si kecil memiliki tujuan jangka panjang agar ia tidak selalu memikirkan game online. Untuk memulainya, kamu bisa membantu anak menentukan bucket list yang mereka ingin lakukan sebelum lulus SD atau sebelum mereka berumur 17 tahun.
Setelah itu, beri tahu si kecil bahwa untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut ada beberapa step yang harus dilakukan. Hal ini sama seperti dalam game, untuk mencapai sebuah misi, biasanya selalu ada peta atau jalur yang harus dilalui.
Misalnya, jika si kecil ingin menjadi juara kompetisi memasak, maka ia harus sering melatih kemampuan memasaknya. Seperti cara memotong bahan makanan yang benar. Setelah anak mulai menguasai skill tersebut, ajarkan anak pada step berikutnya. Mulai dari mengenal berbagai macam bumbu, hingga teknik-teknik memasak.
Recommended By Editor
- 5 Fitur penghemat baterai smartphone zaman sekarang, tak pakai lemot
- 5 Kebiasaan sepele ini bisa bikin smartphone kamu cepat rusak
- 5 Rahasia foto portrait cantik Chelsea Islan dengan smartphone
- 5 Life hack merawat badan lemas pada pagi hari, tubuh jadi bugar
- 5 Tips nge-vlog pakai smartphone, mudah dan hasilnya kece