Brilio.net - Dalam waktu beberapa bulan terakhir, cerita horor tentang ponsel meledak banyak menghiasi pemberitaan media. Bukan hanya merek abal-abal, ponsel merek ternama pun ada yang meledak sampai akhirnya ditarik dari peredaran. Ini yang membuat para ahli berpikir keras untuk memecahkan masalah tersebut.

Dilansir brilio.net dari Daily Mail, Jumat (20/1),peneliti Stanford University, Amerika Serikat (AS) mendesain baterai antiapi untuk mencegah bahan baterai yang mudah terbakar dari pantikkan api. Mereka memakai bahan material yang disebut Triphenyl Phosphate untuk memisahkan bahan mudah terbakar dari baterai.

Dengan bahan ini, ketika temperatur baterai mencapai 150 derajat celcius, suhu di mana elektrolit dalam baterai bisa terpantik api yang memicu ledakan, sebuah lapisan fiber yang diselimuti bahan anti api akan meleleh, melepaskan bahan kimia dan memadamkan api.

Pemisah fiber tersebut akan menahan bahan anti api itu untuk berkontak dengan elektrolit, kecuali pada suhu 150 derajat atau lebih. Hal ini dikarenakan pada proses kerja baterai normal, kontak tersebut justru akan mengurangi kinerja baterai.

Dalam video yang dirilis, terlihat bahan yang digunakan bekerja dengan sangat baik. Lapisan antiapi menggabungkan diri ke dalam elektrolit yang mudah terbakar hanya dalam waktu 0,4 detik dan api berhasil dipadamkan.

Berikut videonya :