Brilio.net - Membuat portofolio merupakan salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan para desainer web. Portofolio yang unik dan menarik bisa mengundang perhatian banyak calon pelanggan yang ingin bekerja sama.
Sayangnya tidak semua bentuk portofolio cukup efektif dan tepat guna. Beberapa portofolio malah dibuat tidak maksimal sehingga terkesan kurang menarik. Bahkan adapula yang justru menimbulkan keraguan dari calon pelanggan yang membacanya. Nah untuk memastikan portofolio sukses meyakinkan calon pelanggan, berikut beberapa langkah membuat portofolio desain web yang menarik.
1. Pahami tujuan pembuatan portofolio
Pertama-tama, pahami lebih dulu apa yang menjadi tujuan kamu menyiapkan sebuah portofolio. Secara umum sebenarnya portofolio bertujuan untuk menunjukkan kelebihan kamu sekaligus sebagai bukti bahwa kamu desainer webandal.
Karena itu pastikan portofolio yang dibuat unik dan menarik. Hindari membuat portofolio yang terkesan biasa saja, karena hal ini membuat kamu susah dikenali. Ada cukup banyak portofolio lain di luar sana, karena itu jadilah berbeda.
Selain itu pastikan portofolio kamu membuktikan kepiawaian dalam merancang desain web dengan baik. Tunjukkan bukti-bukti berupa hasil desain yang telah kamu buat sebelumnya. Berikan informasi tentang bagaimana kamu menyelesaikan desain web tersebut.
2. Tunjukkan orisinalitas
Buatlah sebuah portofolio yang unik dan mencerminkan diri kamu sepenuhnya secara orisinil. Semakin menonjol portofolio yang kamu buat, maka makin mudah menarik perhatian para calon pelanggan. Sehingga otomatis juga akan menjadi lebih efektif dalam menjaring calon pelanggan baru. Sebenarnya tidak ada standar baku tata letak desain dalam sebuah portofolio sepanjang kamu dapat menempatkan semua informasi di dalamnya dengan tepat.
Sebisa mungkin tunjukkan seluruh kemampuan, pengalaman, serta informasi tentang diri kamu yang mampu meyakinkan para calon pelanggan. Bila perlu cobalah melihat portofolio lain yang populer sebagai referensi.
3. Bukan hanya visual, buat studi kasus
Berpikirlah bahwa calon pelanggan kamu membutuhkan solusi yang tepat. Jadi, pastikan memberikan informasi dengan jelas tentang sepak terjang pekerjaan kamu dari awal hingga akhir.
Pilih salah satu studi kasus yang pernah kamu kerjakan. Kemudian berikan penjelasan seluruh keterlibatanmu dengan runut. Melalui langkah ini maka calon pelanggan dapat merasa yakin bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk membantunya. Menceritakan kontribusi kamu dengan rinci membantu calon pelanggan merasa bahwa kamu benar-benar menguasai keahlian tersebut, ujar Agung Sumarlin Putera dari BelajarBuatWebsite.org saat menjelaskan cara membuat portofolio desain web.
4. Tunjukkan beragam proyek secara terpisah
Langkah selanjutnya menunjukkan seluruh proyek desain web yang telah kamu kerjakan sebelumnya secara terpisah. Buatlah daftar proyek yang telah kamu kerjakan sebelumnya. Kemudian berikan rincian satu persatu tentang proyek-proyek tersebut di halaman lain.
Pastikan bahwa halaman pertama portofolio hanya berupa daftar proyek saja. Lalu buatlah tautan dari halaman utama tersebut menuju halaman lain sesuai dengan masing-masing proyek. Dengan demikian kamu tidak hanya dapat merinci setiap proyek lebih rapi, namun juga dapat membagikan portofolio proyek tertentu dengan mudah.
5. Tunjukkan hasil nyata
Fokuskan portofolio kamu pada hasil yang nyata pada proyek yang telah dilakukan sebelumnya. Perlihatkan prestasi apa yang telah kamu raih pada proyek yang telah dikerjakan sebelumnya. Kemudian jelaskan apa yang dirasakan dan didapatkan pelanggan kamu sebelumnya.
Dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah kamu berikan tersebut, secara tidak langsung calon pelanggan akan merasa yakin dengan mudah, terutama jika didukung testimoni dari para pelanggan sebelumnya.
6. Tidak perlu menunjukkan seluruhnya
Tidak semua proyek harus kamu tunjukkan sepenuhnya. Pastikan hanya memilih proyek tertentu yang cukup unik dan menarik untuk diperlihatkan, sehingga portofolio kamu cukup menonjol dan disukai calon pelanggan yang ditargetkan.
Salah satu contoh proyek yang baik untuk ditunjukkan yaitu jenis proyek yang berhasil menolong bisnis pelanggan kamu sebelumnya. Tunjukkan ide-ide dan usaha untuk membangun kembali bisnis tersebut melalui desain web yang telah kamu buat.
7. Pilih proyek terbaru
Pilihlah proyek yang terbilang baru. Jangan memilih proyek yang sudah cukup lama kamu lakukan. Kebanyakan calon pelanggan tentu ingin mendapatkan informasi yang paling terbaru tentang keahlian kamu.
Pastikan juga untuk memberikan informasi tanggal ataupun tahun penyelesaian proyek. Dengan demikian calon pelanggan akan mudah menilai kapan proyek tersebut dilakukan dan diselesaikan.
8. Pastikan mudah dipahami
Sangat penting menghasilkan portofolio yang mudah untuk dipahami siapa saja. Selain itu pastikan mudah diakses dengan berbagai macam perangkat seperti smatphone, laptop atau melalui media apapun.
Jangan sampai portofolio yang sudah dibuat susah payah tidak dapat diakses secara sempurna. Atau jangan sampai calon pelanggan tidak memahami apa yang ingin kamu sampaikan. Portofolio merupakan gambaran kredibilitas diri kamu sendiri. Oleh karena itu pastikan membuatnya sealami mungkin dengan gaya bahasa yang mudah dicerna.