Brilio.net - Tak bisa dipungkiri, di era yang serba canggih seperti saat ini hampir semuanya nggak terlepas dari kemudahan teknologi. Mulai dari kota hingga desa menggunakan pelayanan dengan basis teknologi. Bahkan banyak orang berlomba-lomba membuat aplikasi untuk mempermudah berbagai hal dalam kehidupan.
Perkembangan teknologi juga membuat banyak perusahaan mengurangi sumber daya manusia dan menggantikannya dangan mesin. Dengan teknologi seakan semuanya serba cepat dan tak terhalang oleh jarak.
Pemerintah juga memanfaatkan kemudahan teknologi informasi, salah satunya dengan membuat aplikasi Keluarga Sehat dengan pendekatan keluarga. Lewat Kementrian Kesehatan, aplikasi Keluarga Sehat diharapkan akan memberikan kemudahan bagi Fasilitas Tingkat Pertama atau Puskesmas.
Lantas apa sih aplikasi Keluarga Sehat itu? Banyak masyarakat yang masih awam dengan aplikasi ini. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan analisis pendataan serta mendukung Program Indonesia Sehat yang dilaksanakan Puskesmas.
Aplikasi ini sempat berubah nama, awalnya bernama Prokesga atau Program Kesehatan Keluarga. Namun pada 2016 aplikasi ini berubah nama seperti saat ini, Keluarga Sehat. Aplikasi layanan informasi kesehatan ini berskala nasional. Artinya terintegrasi secara online sampai Kementrian Kesehatan.
Aplikasi Keluarga Sehat ini akan membuat nomor registrasi data lapangan, analisis, dan pengolahan data. Juga penyajian indikator keluarga sehat dengan berdasarkan akses terhadap KK. Fungsinya sebagai wadah untuk pendataan secara digital. Nah tentunya dalam aplikasi ini terdapat berbagai fitur input data yang bisa muncul dalam bentuk grafik maupun tabel.
Untuk kamu yang penasaran aplikasi ini bisa diunduh dan diinstal di Android maupun membukanya via web. Biar nggak penasaran gimana cara pakai aplikasi Keluarga Sehat, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/12), cara pakai aplikasi Keluarga Sehat di Android maupun di web.
Tahapan penggunaan aplikasi Keluarga Sehat
Ketika kamu akan menggunakan aplikasi tersebut, kamu harus melakukan beberapa tahapan. Berikut langkahnya:
1. Dinas kesehatan kabupaten/kota akam melakukan inventarisasi daftar Puskesmas yang akan melakukan pendataan terhadap keluarga sehat. Selanjutnya dari Dinas Kesehatan akan mengumpulkan beberapa calon yang akan bertugas untuk mengelola aplikasi ini. Di aplikasi ini juga memiliki struktur yang nantinya akan bertugas mengelola aplikasi.
- 1 orang bertugas sebagai kepala Puskesmas.
- 1 orang sebagai penyedia atau koordinator yang bertugas mengumpulkan data di lapangan.
- 1 orang sebagai administrator Puskesmas.
- Petugas survei yang berjumlah maksimal 10 orang.
2. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengirimkan surat permohonan resi berisi lampiran daftar calon pengelola yang akan dilengkapi keterangan dan sesuai form registrasi.
- Nama dan kode Puskesmas.
- Nama asli dan NIK
- Jabatan
- Nomer HP dan e-mail aktif.
3. Lalu data tersebut dikirimkan ke Kementrian Kesehatan, dalam hal ini Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said Blox X-5 Kav 1-9, Jakarta Selatan, 12950, Lt. 6 R.614 atau bisa melalui email di keluarga sehat@kemker.go.id. Namun kamu juga harus membuat tembusan laporan terlebih dahulu ke dinas kesehatan provinsi.
4. Data yang sudah diterima Pusdatin akan diperiksa kelengkapannya. Selanjutnya Pusdatin akan membuatkan akun berupa akun dinas kesehatan provinsi, 1 akun keshatan kabupaten/kota dan juga 1 akun administrator yang dilengkapi dengan aktivasi akun.
5. Akun yang sudah dibuat akan kembali dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten atau kota. Setelah diterima kemudian akan didistribusikan ke masing-masing Puskesmas.
Cara pakai aplikasi Keluarga Sehat di Android
foto: brilio.net
Umumnya masyarakat Indonesia saat ini sudah memiliki smartphone, terutama yang berbasis Android. Kamu dapat mengunduh aplikasi ini di toko aplikasi, Play Store. Cukup mengetikkan Keluarga Sehat, dan menginstal. Nah, di dalamnya kamu akan menemukan dua modul, yakni kuisioner dan juga dashboard. Fungsi dari kuisioner ini untuk memasukkan data lapangan, baik secara online ataupun offline. Sedangkan dashboard digunakan untuk penyaji output pendataan.
1. Masuk dalam aplikasi yang sudah di-download. Lalu masukkan username dan password surveyor yang telah dibuatkan admin sebelumnya.
2. Setelah login, maka akan tersedia tahun. Tahun itu diisi kapan kamu melakukan kunjungan Keluarga Sehat.
3. Selanjutnya kamu akan masuk ke beranda aplikasi Keluarga Sehat.
4. Setelah itu muncul secara otomatis data pengenalan tempat sesuai lokasi surveyor yang sudah didaftarkan admin. Apabila sudah diisi maka klik lanjut.
5. Kemudian akan muncul data keluarga. Di situ kamu bisa mengisi data nama kepala keluarga serta jumlah anggota keluarga.
6. Tahap selanjutnya kamu akan menemukan pertanyaan mengenai keluarga. Kamu bisa mengisikan sesuai data yang sudah kamu dapatkan dari kunjungan rumah.
7. Setelah itu muncul pengumpulan data. Kemudian pilih lanjut.
8. Kemudian akan muncul pilihan input data manual datau cek di database dukcapil. Pilih input manual.
9. Selanjutnya akan muncul formulir isi keterangan keluarga. Isi formulir tersebut masing-masing individu sesuai dengan keterangan dan urutan KK sampai selesai.
10. Setelah selesai kamu bisa pilih lanjut. Secara otomatis data akan tersimpan. Nah di sini akan muncul pertanyaan individu. Pertanyaan ini sudah menyesuaikan umur yang kamu entry sebelumnya.
11. Sampai di sini kamu sudah dapat entry data secara online.
Cara pakai aplikasi Keluarga Sehat di web
foto: brilio.net
Penggunaan aplikasi Keluarga Sehat di web, pengguna akan menemukan tiga modul di dalamnya, yaitu dashboard, administrator, dan juga kuisioner. Sama seperti di Android yang berbeda hanya tambahan modul administrator yang berfungsi untuk pengaturan terhadap menu, dan juga pengaturan terhadap pengguna. Caranya kamu dapat menginstal aplikasi ini di web atau langsung membukanya via web. Penggunaannya pun sama seperti pada penggunaan di Android.
Adapun indikator pendataan pada aplikasi ini yakni, mencakup 12 hal
foto: brilio.net
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
2. Ibu melakukan persalinan difasilitas kesehatan.
3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
4. Bayi mendapatkan ASI Ekslusif.
5. Balita mendapatkan pemantauan perkembangan setiap bulan
6. Penderita tuberkulosis mendapatkan pengobatan sesuai standard.
7. Mewaspadai hipertensi dan mengendalikan tekanan darah.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan penanganan dan tidak ditelantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN.
11. Keluarga menggunakan air bersih.
12. Keluarga mempunyai dan menggunakan jamban sehat.